WahanaNews.co, Jakarta - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, menyatakan bahwa Jakarta kini memasuki masa transisi dari Ibu Kota Negara menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa gubernur DKJ yang akan datang sebaiknya tidak berasal dari kalangan yang berseberangan dengan pemerintah pusat.
Baca Juga:
Daftar Sejumlah Nama Masuk Bursa Cagub Jakarta, Terbaru Ada Sudirman Said
Hal ini dikarenakan pemimpin yang tidak sejalan dengan pemerintah pusat akan menghambat proses transisi DKI Jakarta menjadi DKJ.
"Tidak pantas jika gubernur Jakarta berseberangan dengan pemerintah pusat karena banyak isu transisi yang harus diselesaikan," kata Sudirman saat ditemui di Ponpes Sokotunggal, Cipinang, Jakarta Timur, pada Kamis (23/5/2024).
Sudirman juga menekankan bahwa gubernur Jakarta di masa depan haruslah seorang yang fokus menyelesaikan masalah, bukan menjadikan jabatan tersebut sebagai batu loncatan untuk karier politik.
Baca Juga:
Jelang Putusan MK, Sudirman Said Akui Partai Koalisi Sudah Tak Solid
"Jakarta tidak seharusnya terus-menerus dijadikan sebagai batu pijakan bagi karier politik selanjutnya," ujar Sudirman.
Sudirman, yang juga merupakan mantan Co-Captain Timnas Anies-Muhaimin, menyatakan kesiapannya untuk menjadi figur yang mampu berkolaborasi dengan pemerintah dan berfokus pada penyelesaian masalah Jakarta.
Ia menyoroti bahwa salah satu masalah Jakarta adalah tingkat kemiskinan yang mencapai 40 persen.
Sebanyak 22 persen penduduk tinggal di daerah kumuh, dan 1,2 juta orang bekerja sebagai pengemudi ojek online.
"Sebanyak 500.000 orang termasuk kategori miskin absolut, dan jika digabung dengan yang setengah miskin, jumlahnya bisa mencapai lebih dari satu juta. Ini adalah tantangan besar yang harus dihadapi oleh pemimpin masa depan," ujar Sudirman.
"Oleh karena itu, jika ada kesempatan untuk berbuat sesuatu, itulah yang menjadi fokus perhatian kami," pungkasnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]