WahanaNews.co | Keputusan
pemerintah melarang aktivitas FPI diprediksi bakal "disambut" perlawanan dari
pendukungnya dalam jangka pendek, namun itu tidak akan berlanjut. Hal itu
diungkapkan Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Cecep Hidayat.
"Kalaupun ada (resistensi dari pendukung atau
simpatisannya) itu di tingkat awal saja, tapi setelahnya akan melemah dengan
sendirinya," kata Cecep Hidayat kepada BBC News Indonesia.
Baca Juga:
Habib Rizieq Shihab Singgung Nama Ahok dalam Istighosah Kubro PA 212
Cecep meyakini hal itu bakal terjadi, karena salah-satu
kelemahan FPI yang paling mencolok adalah mereka tidak memiliki pemimpin yang
disebutnya memiliki "kharisma" - setidaknya di mata pendukungnya -
seperti Rizieq Shihab.
"Apakah (sifat kepemimpinan) itu ada pada Munarman atau
sosok di bawahnya lagi?" ujar Cecep. Munarman adalah Sekretaris Umum FPI.
Baca Juga:
Bahas Normalisasi, Anies: Pembubaran FPI dan HTI Telah Diputuskan dan Disepakati
Dia menganalisa, selama Rizieq Shihab ditahan dan bakal
menghadapi berbagai perkara hukum yang melilitnya, dan belakangan organisasi
yang dipimpinnya dilarang beraktivitas, maka ini akan makin melemahkan FPI.
Faktor kedua, sambung Cecep, adalah apakah masih ada
dukungan politik dari para elit politik nasional terhadap FPI. Menurutnya, saat
ini dukungan politik itu tidak ada.
Dukungan politik ini, menurutnya, menjadi relevan, karena
sejarah pendirian FPI pada 1998 disebutnya tidak terlepas dari dukungan elit
politik.
"Sebagai bagian dari pemerintahan masa lalu (orba) yang
membutuhkan organisasi seperti FPI, sehingga lahirlah FPI... yang didirikan
petinggi (politik) untuk memobilisasi masyarakat," paparnya.
Dengan tidak ada dukungan politik, menurutnya, FPI
kemungkinan akan menjadi "organisasi tanpa bentuk".
"Akhirnya menjadi organisasi tanpa bentuk, menggelar
acara pengajian, atau kegiatan lain, sampai kira-kira ada pergantian
pemerintahan setelah Pemilu 2024 yang mempunyai 'pendekatan' berbeda terhadap
ormas seperti FPI," jelas Cecep.
"Sampai ada pemerintahan berganti, misalnya, baru
kemudian mereka bisa menformalkan lagi menjadi ormas (baru)," tambahnya.
Cecep kemudian menyebut faktor ketiga yang beririsan dengan
dukungan politik, yaitu dukungan keuangan. "Kalau tidak ada dukungan ini,
mereka bakal susah menggelar demo secara maraton, misalnya." [qnt]