Lalu, Seksi III (Sumedang-Cimalaka
sepanjang 4,05 km), konstruksinya telah rampung 100 persen dan siap operasi,
menunggu penyelesaian konstruksi Seksi I dan II.
Kemudian, untuk pembangunan
Seksi IV (Cimalaka-Legok sepanjang 8,20 km) dan Seksi 5 (Legok-Ujungjaya
sepanjang 14,9 km), saat ini telah dimulai mobilisasi alat dan pekerjaan site clearing dengan progres lahan
masing-masing 48,13 persen dan 42,87 persen.
Baca Juga:
Terowongan Tol Cisumdawu Aman Dilalui Pascagempa Sumedang
Selanjutnya, Seksi VI (Ujungjaya-Dawuan
sepanjang 6,06 km) telah dimulai konstruksi pada Seksi 6A dengan progres 36,83
persen dan Seksi 6B sebesar 11,84 persen.
Tol Cisumdawu terdiri dari 6
seksi yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Dari enam seksi itu, Seksi I
dan II dikerjakan oleh Pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol
tersebut.
Baca Juga:
Tol Cisumdawu Diresmikan Presiden, PLN UP3 Sumedang Sukses Berikan Listrik Andal
Kemudian, Seksi III-VI
dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yakni PT Citra Karya Jabar Tol
(CKJT), dengan nilai investasi Rp 8,41 triliun.
Dengan beroperasinya seluruh
ruas Jalan Tol Cisumdawu dan nantinya terhubung dengan Jalan Tol Akses BIJB
Kertajati, maka akan mengurangi waktu tempuh dari Bandung, yang semula sekitar
3 jam menjadi 1 jam.
Dengan konektivitas yang
semakin luas, maka operasional bandara akan kian meningkat dan kompetitif,
sehingga diharapkan bisa menggantikan Bandara Husein Sastranegara di Bandung.