WahanaNews.co | Sebanyak 61 truk, dengan berat masing-masing 25 ton, dikerahkan untuk menguji struktur kekuatan Jembatan Pulau
Balang.
Jembatan ini menghubungkan Kota
Balikpapan dengan calon Ibu Kota Negara yang baru, Kabupaten
Penajam Paser Utara atau PPU, di Kalimantan Timur.
Baca Juga:
Pemkot Balikpapan Berikan Bonus Rp7,8 Miliar untuk Atlet NPC Berprestasi Kaltim
Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksana
Jembatan Pulau Balang, Armen Adekristi, mengatakan, jembatan Pulau Balang
tengah dilakukan pengujian beban.
"Tiga hari terakhir ini diuji
beban jembatan dengan menggunakan truk dan 61 truk sudah disiapkan,"
ujarnya, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (9/3/2021).
Dalam pelaksanaannya, uji beban
Jembatan Pulau Balang dilakukan dengan memberikan beban setara 70 persen dari
beban rencana maksimum.
Baca Juga:
Dinas Sosial Balikpapan Targetkan Pembangunan Ulang Rumah Singgah Rampung Desember 2024
Sehingga, dapat
dipastikan Jembatan Pulau Balang kuat dalam menerima beban lalu lintas yang
pada saatnya nanti bisa difungsikan.
Adapun uji beban itu sebagai langkah memenuhi standard dari
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).
Hal tersebut merupakan kewajiban bagi
jembatan bentang panjang di Indonesia untuk mendapatkan sertifikat laik fungsi
jembatan.
"Yang diuji adalah beban
lalulintas. Ada penguji khusus yang memang ditugaskan langsung oleh
Kementerian," terangnya.
Armen menjelaskan, uji beban jembatan
juga dilakukan untuk mengetahui kondisi titik kritis jembatan yang
menghubungkan dua wilayah tersebut.
Misalnya, dalam
kondisi macet di tengah jembatan, atau di beberapa kasus tertentu.
Untuk itu, Tim Penguji hendak mengetahui
respon daripada jembatan Pulau Balang.
Sesuai dengan standar, kestabilan dan
kekuatan jembatan akan dibandingkan dengan batasan sesuai peraturan. Tidak
boleh turun di atas 25 cm.
"Sejauh ini, tadi malam, hasil uji bebannya baik. Kita akan
berusaha merampungkan uji beban hari ini atau paling lambat besok,"
katanya.
Armen mengatakan, proses rangkaian uji
beban Jembatan Pulau Balang sebenarnya sudah dimulai sejak satu minggu yang
lalu.
Diawali dengan pemeriksaan visual,
pengukuran suhu temperatur, kecepatan angin, yang menjadi pertimbangan keselamatan
struktur jembatan.
"Semua jembatan bentang panjang
itu harus diuji beban untuk memastikan keamanan struktur jembatan dan bagi
penggunaaan," tutur Armen Adekristi. [qnt]