WahanaNews.co | Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkantravel timeatau waktu tempuh perjalanan bisa mencapai 1,5 jam saja setiap 100 kilometernya.
Dirjen
Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, mengatakan, penurunantravel timemenjadi
target jangka panjang yang harus dicapai.
Baca Juga:
Nekat Terobos Dua Tol Sekaligus, Pengemudi Calya Putih Akhirnya Ketahuan Juga!
"Kalautravel timeturun, biaya logistik turun. Jadi ini menunjukkan
seberapa kompetitif jaringan jalan kita dalam mendukung sistem logistik," kata
Hedy, dalam konferensi video, Selasa (20/10/2020).
Hedy
menjelaskan, dari analisis yang dilakukan, saat initravel timemasih berkisar antara 2,3 hingga 2,5 jam per 100 kilometer.
Dia menuturkan,
strategi Kementerian PUPR dalam menurunkantravel timeadalah dengan
menjadikan jalan bebas hambatan (tol) sebagaibackbone.
Baca Juga:
Truk Tangki Minyak Tabrak Trotoar di Pintu Masuk Tol Tanjung Mulia Medan
"Jalan
bebas hambatan ini menjadikantravel timedireduksi
cukup signifikan," ujar Hedy.
Untuk
mencapaitravel time1,5 jam per
100 kilometer, Hedy mengatakan dibutuhkan jalan tol hampir 19 ribu kilometer
dari total jaringan jalan tol di Indonesia.
Dalam
jangka menengah, lanjut dia, Kementerian PUPR membangun 2.724 kilometer jalan
tol pada periode 2020-2024.
Dengan
begitu, Hedy mengatakan, total jaringan jalan tol yang beroperasi hingga 2024
mencapai 4.817 kilometer.
Sementara
itu, untuk jangka panjang, Hedy menuturkan, ultimate jalan tol totalnya mencapai 18 ribu kilometer hingga hampir
19 ribu kilometer.
Meskipun
begitu, Hedy mengatakan, targettravel timemenjadi 1,5
jam per 100 kilometer itu belum bisa dipetakan waktunya.
"Itu
adalah target ultimate yang kita buat
sebagaibenchmarkbahwa
jaringan jalan kita itu kompetitif kalau kita sudah mencapai 1,5 jam per 100
kilometer," ungkap Hedy.
Capaian
target tersebut, menurutnya, sangat tergantung pada banyak hal, terutama ketersediaan
anggaran dan pengembangan wilayah.
Sebab,
kata Hedy, jalan bebas hambatan sebagaibackbonemenggunakan
sistem pembiayaan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
"Artinya, ini
investasinya dari swasta, karena kalau dari APBN tentu akan lebih lama lagi
tercapainya," tutur Hedy.
Dia
menilai, meski nantinya target 1,5 jam per 100 kilometer tercapai, Indonesia
juga perlu mengikuti peningkatan kebutuhan. Dengan begitu, target tersebut
dimungkinkan akan bertambah lagi.
"Jadi,
setelah tercapai, kalau kita tidak melakukan apapun, itu bisa jadi naik lagi, karena
trafik itu tumbuh. Pengembangan wilayahnya juga tumbuh," ungkap Hedy.
Meskipun
begitu, Hedy menuturkan, penurunantravel timetetap harus
terjadi pada akhir 2024.
Pada
tahun tersebut, Hedy mengatakan, Kementerian PUPR menargetkantravel timetereduksi menjadi 1,9 jam hingga 2,1 jam per 100
kilometer.
Dalam
catatan Kementerian PUPR, saat ini jalan tol yang sudah beroperasi per 13
Oktober 2020 mencapai 2.303 kilometer.
Hingga
2024, pemerintah menargetkan tol yang sudah beroperasi mencapai 4.817 kilometer. [dhn]