"Alhamdulillah angka kemiskinan di desa kelihatan turunnya," ungkap Presiden Jokowi saat itu.
Sementara di tahun 2019, pada bulan Maret, angka kemiskinan 25,14 juta jiwa. Angka kemiskinan berhasil ditekan September 2019 menjadi 24,79 juta jiwa.
Baca Juga:
Kerap Sebut Miskin, Puluhan Petugas PPSU Minta Lurah Ancol Minta Maaf
Periode pertama, Presiden Jokowi, menjabarkan pengangguran menurun dari 5,81 persen pada Februari 2015, menjadi 5,01 persen pada Februari 2019. Penduduk miskin terus menurun dari 11,22 persen pada Maret 2015, menjadi 9,41 persen pada Maret 2019.
"Terendah dalam sejarah NKRI," ucapnya dalam pidato nota keuangan 2020 di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019 lalu.
Sayangnya, tepat setahun kemudian, pandemi Covid-19 melanda Tanah Air. Kondisi tak menentu membuat angka kemiskinan kembali melonjak. Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan mencapai 26,42 juta jiwa pada Maret 2020. Kemudian, September 2020, kemiskinan di Indonesia mencapai 27,55 juta jiwa.
Baca Juga:
Hasil Penelitian Ungkap Potensi Kaya atau Miskin Bisa Dilihat dari Wajah
Sementara di kuartal pertama tahun 2021, angka kemiskinan menjadi 27,54 juta jiwa di bulan Maret.
Mengacu data tersebut, tampak kinerja Presiden SBY dan Presiden Jokowi terkait upaya menekan angka kemiskinan tidak main-main. Hal itu dapat dilihat dari angka yang terus menurun dari tahun ke tahun. Sayangnya, pandemi yang melanda membuat angka kemiskinan kembali menanjak. [qnt]