Pohon tersebut akan digunakan sebagai tiang penyangga rumah nantinya. Rumah yang ada di Kampung Wologai terbagi menjadi tiga, yaitu rumah adat, rumah suku, dan rumah besar.
Rumah suku digunakan untuk menyimpan benda pusaka atau peninggalan suku, sedangkan rumah besar ditempati saat proses ritual berlangsung. Atap rumah yang ada di Kampung Adat Wologai terbuat menjulang tinggi yang bermakna sebagai kewibawaan ketua adat yang dipandang lebih tinggi dari masyarakat adat biasa.
Baca Juga:
Pemprov Sulteng Mulai Latihan Paskibraka untuk HUT RI ke-79 Tahun 2024
Sementara, Danau Kelimutu atau yang biasa disebut Danau Tiga Warna merupakan danau yang terletak di puncak Gunung Kelimutu. Danau ini memiliki tiga warna, yaitu hijau, putih, dan merah.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, warna yang dilihat pada danau tersebut memiliki arti serta kekuatan dalam tersendiri dan merupakan tempat keramat serta pemberi kesuburan.
Masyarakat biasanya melakukan upacara adat untuk memberi persembahan hasil bumi kepada arwah danau. Warna biru atau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai dipercaya menjadi tempat berkumpul arwah dari orang-orang yang meninggal pada usia muda.
Baca Juga:
Tokoh Papua Ali Kabiay Mengajak Warga Hindari Provokasi dan Jaga Perdamaian
Lalu, warna merah atau Tiwu Ata Polo diyakini sebagai tempat berkumpul arwah dari orang-orang yang semasa hidupnya kerap berbuat jahat, sedangkan, warna putih atau iwu Ata Mbupu dipercaya sebagai tempat berkumpulnya para leluhur yang meninggal ketika tua.
Bahkan, Pantai Batu Biru menjadi salah satu objek wisata di Ende dengan memiliki deburan ombak yang eksotis. Pantai berpasir putih ini dihiasi dengan bongkahan batu warna biru.
Tetapi, bukan hanya biru tetapi ada juga yang berwarna hijau, ungu, kuning, dan merah. Bentuk batuan yang ada di Pantai Batu Biru juga beragam, ada yang berbentuk segitiga, kotak, bundar, dan juga lonjong.