WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto kembali melontarkan peringatan keras kepada jajaran menterinya.
Dengan nada tegas dan tanpa basa-basi, ia menegaskan tak segan menyingkirkan pejabat yang tidak becus bekerja untuk rakyat.
Baca Juga:
Presiden Resmikan 47 PLTS, 5.383 Rumah Tangga di Wilayah 3T Kini Nikmati Listrik Bersih
Dalam berbagai kesempatan, Prabowo memperkuat pesan bahwa tidak ada tempat bagi menteri 'ndablek' di Kabinet Merah Putih.
Presiden RI Prabowo Subianto mengingatkan seluruh menteri di kabinetnya untuk sungguh-sungguh bekerja melayani rakyat Indonesia.
Ia meminta agar seluruh pejabat dapat menunjukkan kinerja terbaik demi kemajuan bangsa.
Baca Juga:
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Pasok Daya Besar ke Fasilitas Baterai EV di Karawang
"Saya terima kasih tim saya, kabinet saya semuanya kerja dengan baik, kerja dengan cepat, yang tidak bisa ikut cepat kita tinggalkan di pinggir jalan saja," tegas Prabowo saat menghadiri peresmian Groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi di Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).
Prabowo menekankan bahwa rakyat menaruh harapan besar terhadap pemerintah untuk membawa perubahan. Oleh sebab itu, ia meminta seluruh jajaran kabinetnya untuk bekerja secara optimal.
Prabowo juga menyampaikan target ambisius Indonesia dalam sektor energi. Ia meyakini bahwa dengan hilirisasi, dalam lima sampai tujuh tahun ke depan Indonesia akan mencapai swasembada energi.
"Hitungan saya tidak lama, lima tahun paling lambat enam tahun, tujuh [tahun], kita bisa swasembada energi," ujarnya.
Ini bukan kali pertama Prabowo memberikan ultimatum keras kepada menteri-menterinya.
Dalam pidatonya pada Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU), Rabu (5/2/2025), ia kembali mengingatkan para pejabat untuk tak main-main dengan kepercayaan rakyat.
"Siapa yang bandel, siapa yang ndablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih siapa yang tidak patuh saya akan tindak," kata Prabowo.
Usai acara, ia juga menegaskan kepada wartawan bahwa reshuffle kabinet bukan hal yang tabu jika demi kepentingan bangsa.
"Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain, yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan," ungkapnya.
Selain soal kinerja, Prabowo juga menyatakan perang terhadap korupsi. Ia menyerukan kepada rakyat untuk ikut mengawasi gerak-gerik pejabat publik.
"Kekayaan kita, sekali lagi, sangat besar, tetapi terlalu banyak maling-maling yang mencuri uang rakyat," ujarnya dalam Upacara Hari Lahir Pancasila, Selasa (2/6/2025).
Ia mengimbau masyarakat agar tidak takut melaporkan segala bentuk penyimpangan dan penyelewengan.
"Kalau ada bukti, segera siarkan, jangan mau terima penyelewengan, jangan mau terima pejabat yang berbuat sekehendak dirinya," katanya.
Prabowo juga mengancam akan menindak siapa pun pejabat yang tidak setia kepada konstitusi dan Pancasila.
"Yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan dengan tidak ragu-ragu tanpa memandang bulu, tanpa melihat keluarga siapa, partai mana, suku mana," tegasnya.
"Semua penyelewengan, semua kebocoran harus berhenti, semua pejabat yang tidak mampu melaksanakan tugas lebih baik mundur sebelum saya berhentikan," pungkas Prabowo.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]