"Walpri kan nggak boleh bagi-bagi kaus. Ya, dong. 'Kamu kenapa (megang kaus)?'. Kaget Mbak Puan, gitu, lo," ujarnya.
Said menepis anggapan Puan cemberut ke warga.
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
Menurutnya, Puan saat itu heran karena biasanya pengawal yang ada di sekitarnya hanya bertugas pengamanan bukan bagi-bagi kaus.
"Bukan. Mbak Puan itu setiap turun ke bawah, biasanya ada yang mengiringi Mbak Puan, kemudian ada ring 2 juga. Nah, di ring 1 itu, biasanya hanya ngamanin Mbak Puan, tapi tidak megang kaus. Yang megang kaus biasanya kami-kami ini," ujarnya.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini menceritakan biasanya Puan dibantu kader PDIP ketika membagikan kaus ke warga.
Baca Juga:
Sengaja Dihapus, Foto Rano Karno Bersama Terduga Kasus Judi Online Lenyap dari Instagram
Menurutnya, hal itu dilakukan agar warga tidak berkerumun di satu tempat.
"Nah, biasanya juga di luarnya Mbak Puan itu ada yang bagiin juga. Supaya masyarakat tidak langsung tertuju ke Mbak Puan. Karena apa? Kalau tertuju ke Mbak Puan, Mbak Puan ngasih di sekitar, maka dia nggak bisa balik, susah," katanya.
Said menyebut Puan selalu bersikap ramah kepada masyarakat. Menurut Said, Puan hendak mendengar secara langsung aspirasi rakyat.