Dalam konteks budaya, istilah ini menjadi metafora bahwa anak-anak seperti Dika sedang menabur dan menuai aura positif dari tradisi lokal Kuansing, Riau.
Festival Pacu Jalur adalah warisan budaya yang telah mengakar dalam masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
Baca Juga:
Ditusuk Pakai Gunting, Notaris Bogor Dibuang ke Citarum Setelah Dicekik 15 Menit
Tradisi ini melambangkan kebersamaan, kehormatan kampung, dan nilai spiritual masyarakat setempat. Puncak perayaan tahun ini akan digelar pada Agustus 2025 di Sungai Kuantan.
Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan yang hadir dalam CFD Pekanbaru juga sempat menirukan gaya tarian Dika.
Menurutnya, aura farming Pacu Jalur bukan sekadar atraksi, melainkan sarana edukasi dan pemersatu bangsa.
Baca Juga:
Tangani HAM dan Pembangunan, Gibran Bisa Berkantor di Papua
“Aura farming Pacu Jalur di CFD ini bukan hanya pertunjukan seni, tapi juga bentuk edukasi dan pemersatu masyarakat,” ujarnya.
Lebih dari itu, semangat pelestarian budaya ini membuktikan bahwa warisan Kuansing, Riau, tidak hanya hidup, tapi juga relevan dan layak dibanggakan di tengah arus modernisasi.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.