"Saya harus sangat sabar, saya tidak memulai set kedua dengan sangat baik," kata Djokovic.
"Tapi saya berhasil mematahkan servisnya pada kedudukan 5-4 saat dia melakukan servis untuk set tersebut, seperti saat Medvedev melakukan servis untuk pertandingan kemarin."
Baca Juga:
Novak Djokovic Beberkan Kesuksesannya di Dunia Tenis
"Pada saat-saat itu saya menemukan kekuatan lain dan berhasil menahan keberanian saya dan membuatnya memainkan pukulan lain di tie-break," ujar Djokovic.
"Saya sangat senang telah mengatasi yang satu ini karena saya tidak berpikir itu adalah salah satu hari terbaik saya dengan tenis saya, tetapi saya berhasil bertahan di sana."
Dengan kemenangan tersebut Djokovic berpeluang menyamai rekor enam gelar Roger Federer di ATP Finals ketika dia menghadapi Casper Ruud atau Andrey Rublev yang memperebutkan slot di final.
Baca Juga:
Tak Mau Divaksin Covid-19, Djokovic Gagal Berlaga di US Open
Jika Djokovic berhasil mengangkat trofi, dia juga akan mengklaim bayaran terbesar dalam sejarah tenis, yakni 4.740.300 dolar AS atau sekitar Rp74 miliar.
Djokovic sedang mengejar gelar level tur kelimanya musim ini di Turin setelah menjuarai Roma, Wimbledon, Tel Aviv dan Astana.
Petenis berusia 35 tahun itu sekarang memegang rekor karier menang kalah 45-17 di ATP Finals, di mana dia mengangkat trofi pada 2008 di Shanghai dan pada 2012, 2013, 2014 dan 2015 di London. [rgo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.