Pelatih berusia 40 tahun itu menilai bahwa perubahan yang dilakukan terlalu dini justru dapat memunculkan kesan bahwa pelatih tunduk pada tekanan eksternal.
Menurutnya, kondisi tersebut berpotensi merusak kepercayaan pemain terhadap arah dan visi kepelatihan yang sedang dibangun.
Baca Juga:
Ruben Amorim Akui Absennya Bruno Fernandes Jadi Tantangan Besar bagi MU
“Saat datang musim lalu, saya sadar belum punya pemain ideal untuk sistem itu. Namun, proses baru dimulai,” ujar Amorim dalam konferensi pers jelang laga melawan Wolves, Senin (29/12/2025).
“Kami mencoba membangun identitas. Kini momennya berbeda, kami memiliki skuad terbatas dan harus beradaptasi,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Amorim kembali menegaskan bahwa perubahan formasi sama sekali tidak dipicu oleh desakan media maupun tekanan dari para pendukung Manchester United.
Baca Juga:
Setahun Pimpin MU, Amorim Bidik Tiga Poin Saat Jamu Everton
“Jika saya mengubahnya karena tekanan kalian, itu akan menjadi akhir saya sebagai manajer,” kata Amorim.
Sebelumnya, Amorim juga sempat melakukan penyesuaian taktik saat MU bermain imbang 4-4 melawan Bournemouth pada pertengahan bulan ini.
Namun, pelatih Bournemouth, Andoni Iraola, menilai bahwa Manchester United sejatinya tetap menggunakan sistem yang sama, hanya dengan pendekatan yang lebih lentur.