WahanaNews.co | Direktur Marketing PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Maya Watono mengatakan, jika ajang F1 Powerboat 2023 sudah banyak dinanti masyarakat.
Seperti diketahui, Indonesia untuk pertama kalinya bakal menjadi tuan rumah F1 Powerboat 2023. Dimana, gelaran tersebut akan dilaksanakan di Danau Toba, Balige, Sumatra Utara, pada 24-26 Februari 2023.
Baca Juga:
Sumatera Utara Bersiap Terbagi: 3 Provinsi Baru Menanti Realisasi
Maya juga menyampaikan, ajang tersebut diprediksi bakal ditonton oleh sekitar 180 juta orang yang mana 30 ribu diantaranya menonton secara langsung di sekitaran danau. Hal itu dibuktikan jika tiket F1 Powerboat 2023 Indonesia telah habis terjual dalam kurun waktu 23 menit.
Tak hanya itu, lanjut Maya, Danau Toba sendiri diyakini bakal terus menggelar F1 Powerboat hingga 2028 mendatang. Hal itu menyusul kontrak dengan durasi waktu lima tahun yang telah disepakati.
"Antusiasme dari acara ini sangat luar biasa, tiket yang kami jual ludes dibeli dalam waktu 23 menit saja. Dan kami melihat masyarakat bakal menyaksikan balapan ini dari wilayah sekitar danau, tak hanya dari venue saja, yang diperkirakan mencapai 30 ribu orang," jelasnya dalam konferensi pers jelang F1 Powerboat 2023 Indonesia, Jumat (24/2/2023) siang WIB di Balige.
Baca Juga:
Wartawan WahanaNews.co Berbagai Daerah se-Sumatra Utara Lepas Rindu di Kantor Baru
"Sementara dalam skala nasional dan internasional diperkirakan ada 180 juta orang yang menyaksikannya selama tiga hari ke depan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Maya Watono juga mengaku senang dengan keberhasilan Danau Toba dalam menjadi tuan rumah F1 Powerboat 2023 Indonesia. Sebab, dengan digelarnya ajang balapan tersebut akan menghasilkan dampak positif bagi ekonomi dan pariwisata di Danau Toba.
"Ini adalah sesuatu yang sangat menyenangkan bagi kami untuk menggelar ajang ini, F1 Powerboat dan seperti yang dikatakan Pak Luhut, Danau Toba merupakan salah satu destinasi super prioritas untuk pemerintah yang sangat ingin dikembangkan. Dan dampak ekonomi yang akan kami dapatkan dari penyelenggaraannya akan berlangsung dalam lima tahun ke depan untuk masyarakat sekitar Toba dan juga Indonesia," kata Maya.