Tak hanya sekadar menjadi pemilik baru, ia ingin klub
tersebut bisa berbicara banyak di level tinggi. "Saya ingin sebelum lima
tahun, tim Indonesia bisa menjadi juara di kompetisi AFC, juara Liga Champions
Asia."
Oleh karena itu, Alonso menekankan dirinya melirik klub-klub
Liga 1 dan bukan memulai dari Liga 2 seperti yang dilakukan oleh beberapa
pemilik "sultan" akhir-akhir ini. "Ya, Liga 1," tutur pria
yang kini tengah berada di Spanyol tersebut.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Alonso pun memastikan tak ada permasalahan apabila dirinya
memiliki dua klub sekaligus setelah membeli Derby County.
"Tidak, karena mereka bermain di kompetisi berbeda.
Mereka tidak akan bertemu karena berbeda benua," lanjut Alonso. Terkait
potensi permasalahan dengan kepemilikan asing di Indonesia, Alonso juga yakin
tidak akan menemui kendala.
"Seharusnya tidak apa-apa. Jika mayoritas (pemilik
saham) harus berada dari Indonesia, anak saya lahir di Indonesia sehingga tim
bisa didaftarkan atas namanya," ujarnya. Ia pun mengaku tidak masalah
langsung melirik klub baru di benua berbeda walau baru saja membeli klub di Inggris.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
"Tidak sama sekali, saya ingin melakukan pembelian
secepat mungkin. Segera setelah ini beres, kami ingin berkembang dan membuat
tim bertumbuh," lanjutnya.
"Menurut saya sekarang adalah waktu tepat untuk membeli
100 persen saham klub Indonesia. Saya bisa mendatangkan pemain-pemain klub
tersebut ke Derby, membawa mereka ke Inggris agar bisa sukses di sini." Ia
pun mengatakan bahwa dirinya tak mempermasalahkan lokasi klub ini, apakah di
Jawa, Sumatera, atau Sulawesi.
"Apa saja. Kami ingin membangun tim bagus dan proyek
bagus di mana pun," ujarnya. Sang pebisnis mengaku punya sokongan dana
dari para sponsor seluruh dunia seperti di Amerika Serikat, Asia, Swiss, Dubai,
Kuwait, dan dari Spanyol juga. Kompas.com pun bertanya apakah di bawah
kepemilikannya, klub ini bisa di kemudian hari menjadi tim kaya seperti Johor
Darul Tazim di Malaysia dengan dukungan dana yang ia miliki?