“Pasalnya, pemain yang satu ini dapat dikatakan memiliki kualitas terbaik di antara deretan pemain yang memiliki posisi sama dengannya.”
Tak hanya unggul dari segi teknik, Diks juga dinilai memiliki ketenangan tinggi saat menghadapi tekanan di lapangan, membuatnya menjadi pilihan yang lebih stabil di lini pertahanan.
Baca Juga:
Calvin Verdonk: Jadi Bintang di Indonesia, Tak Bisa Jalan Tanpa Disapa Fans
Selain Diks, absennya Ragnar Oratmangoen juga menjadi kerugian besar bagi Indonesia. Pemain FC Dender itu dipercaya sebagai pengisi lini kiri serangan sejak era Shin Tae-yong hingga kini di bawah asuhan Patrick Kluivert.
Kehadirannya sulit tergantikan, terutama karena pengganti potensial seperti Rafael Struick belum menunjukkan performa optimal.
Setelah tampil menurun sejak Piala AFF, Struick bahkan hanya menjadi cadangan di laga terakhir melawan Bahrain.
Baca Juga:
PSSI Pantau Luca Blondeau, Bek Muda FC Volendam Siap Bela Timnas Indonesia
Sementara itu, absennya Shayne Pattynama dan Dean James diprediksi tak terlalu memengaruhi kekuatan tim secara signifikan.
Pattynama masih kalah saing dengan Calvin Verdonk yang kerap jadi pilihan utama pelatih, sedangkan Dean James belum juga menemukan ritme dan performa terbaiknya bersama tim nasional.
Bahkan saat debut melawan Australia, Dean James belum menunjukkan performa yang mengesankan.