Sementara atribut kaos, poster, dan spanduk yang dibawanya, dikirim langsung dari Malang.
"Daripada banner disita, mending keluar stadion. Tak ada sepak bola sebanding 135 nyawa saudaraku," katanya.
Baca Juga:
Menpora Harap Arema FC Tidak Bubar
Selain bawa poster, ia juga membawa sejumlah baju bertuliskan protes atas penggunaan gas air mata.
Seperti diketahui, gas air mata yang ditembakkan aparat disebut sebagai salah satu pemicu utama tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 135 nyawa menghilang.
Setelah ditangkap, Harie mengaku dilarang masuk ke stadion Piala Dunia Qatar 2022. Tetapi ia berjanji bakal membawa poster Tragedi Kanjuruhan di luar stadion dan beberapa tempat penting di Qatar.
Baca Juga:
Soal Perusakan Kantor Klub, Manajer Arema FC: Diluar Nalar
Ini ia lakukan sebagai upaya untuk terus menyuarakan gerakan usut tuntas Tragedi Kanjuruhan.
Adapun Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang. Tragedi itu menewaskan 135 nyawa dan ratusan orang luka-luka.
Tragedi Kanjuruhan disebut juga sebagai tragedi paling memilukan di dunia sepak bola di era modern. [rds]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.