WahanaNews.co | Terdakwa insiden Kanjuruhan, Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris mengaku takut rumahnya dibakar Aremania.
Hal itu karena dia sempat akan membatasi penjualan tiket pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, 1 Oktober 2022.
Baca Juga:
Sidang Kanjuruhan, Ahli: Gas Air Mata Tak Bisa Dideteksi di Jenazah
Haris menceritakan, awalnya pihaknya mencetak sebanyak 43 ribu lembar tiket. Hal itu berdasarkan kesepakatan dan usulan bersama di grup WhatsApp Panpel dan Manajemen Arema FC.
"Jadi di Arema sistemnya gotong royong. Di grup itu ada LO. Biasanya langsung ada usulan siapa atau masalah di-share di grup. Pada waktu itu Pak Dimas nge-share untuk cetak tiket sebesar itu [43 ribu lembar]," kata Haris saat memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Jumat (27/1).
Abdul Haris pun mengaku hanya menuruti itu, sebab jumlah dan harga tiket bukanlah kewenangannya. Tiket pun mulai dicetak sebanyak 43 ribu lembar pada 11 September 2022.
Baca Juga:
Polisi Bisa Tindak Lanjuti Hasil BAP Disnaker, Atas Kasus Kecelakaan Tenaga Kerja Di Petro China
"Teknis ticketing saya enggak begitu mengikuti karena banyak yang saya koordinasikan, tapi saya memastikan sudah tercetak dan distribusi tiket jangan sampai ada keributan," ucapnya.
Pada 26-27 September 2022 atau beberapa hari sebelum pertandingan, tiket itu terpantau sudah terjual sebanyak 42 ribu lembar.
"Tiket itu ada 4 ribu yang dijual di online. Ada yang dijual melalui ticket box. Ada 14 mitra kerja. Kami memantau beberapa itu tiket-tiket terjual kisaran 42 ribu," katanya.