WahanaNews.co | Pelatih biliar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Sumatera Utara (Sumut), Khoiruddin Aritonang berencana melaporkan Edy Rahmayadi ke polisi.
Khoiruddin merasa berang setelah dipermalukan oleh Gubernur Sumatera Utara itu.
Baca Juga:
Mantan Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin Meninggal Dunia
Khoiruddin yang akrab disapa Choki dijewer dan diusir karena tak tepuk tangan setelah Edy pidato dalam acara pemberian tali asih bagi atlet dan pelatih PON XX di Papua di Aula Tengku Rizal Nurdin, Senin (27/12) siang. Choki bahkan disebut sontoloyo.
Choki tersinggung. Dia lantas mengkritik mantan Ketua Umum PSSI itu gila hormat. Namun, di sisi lain minim perhatian dan apresiasi kepada para atlet biliar.
"Minus perhatian terhadap dunia olahraga, tapi gila hormat dan tepukan tangan dari penggiat olahraga. Hal spektakuler apa dibuat dia, sehingga penting kali tepuk tangan," tutur Choki, Selasa (28/12).
Baca Juga:
Dicopot Sebagai Kadis PUPR, Gubernur Sumut Edi Rahmayadi Dilaporkan Kepada Presiden
Choki mengungkapkan, selama ini para atlet biliar di Sumut hanya bisa bertahan dengan peralatan seadanya. Bantuan terakhir yang didapat tim biliar Sumut dari pemerintah yaitu pada 2016, berupa meja yang kini telah usang.
"Perhatian [Edy] tak ada bagi olahraga Sumut terutama biliar. Apa yang ada? Satu rupiah pun tak ada. Uang pribadi ya? Satu rupiah pun tak ada perhatiannya. Nengok biliar saja dia tak pernah. Kok enak saja dia ngomong begitu," ujar Choki.
"Kita latihan dengan meja yang sudah usang. Apa yang mau dibanggakan dia [Edy Rahmayadi]. Ada bantuan, tapi itu tahun 2016," ucap Choki menambahkan.