WahanaNews.co | Pecatur putri Indonesia bertitel
Grand Master (GM), Irene Kharisma Sukandar, mengaku siap 1.000 persen
menghadapi Dewa Kipas, usai sebelumnya dikabarkan sempat menolak duel
pembuktian tersebut.
Dewa
Kipas, akun milik pria Indonesia bernama Dadang Subur yang menggemparkan situs
catur virtual Chess.com, akhirnya
punya kesempatan membuktikan kesaktiannya di dunia nyata.
Baca Juga:
Pembunuh Berantai Wowon Cs Didakwa Pembunuhan Berencana
Dewa
Kipas bakal memiliki kans unjuk kemampuan memainkan bidak catur dalam laga
ekshibisi melawan GM Irene Kharisma Sukandar.
Duel
tersebut difasilitasi oleh Deddy Corbuzier dan akan disiarkan secara langsung
via akun YouTube miliknya pada Senin
(22/3/2021).
Meski
sebelumnya dikabarkan sempat menolak, Irene Sukandar pada akhirnya menyanggupi
pertandingan ekshibisi melawan Dewa Kipas.
Baca Juga:
6 Fakta Menarik Empat Lawang, Pernah Dipimpin oleh 4 Pendekar
"Ada klarifikasi
sedikit, tapi menarik. Irene baru saja mengontak manajemen saya. Jadi, menurut
beliau bahwa saat ditolak itu (jawaban datang) dari manajernya," kata Deddy
Corbuzier menjelaskan kronologi via Instagram.
"Manajernya
saat itu lagi berkomunikasi sama perwakilan dari Kemenpora dan PB Percasi.
Belum dapat izin untuk bertanding pada saat itu, karena sudah ada tantangan
terbuka dari perwakilan Kemenpora untuk Dewa Kipas, yaitu (atas nama) Anjas
Novita," ujar Dedy Corbuzier, melanjutkan.
"Alasan
Irene menolak bukan karena takut. Tapi, karena manajer Irene pada saat itu
belum dapat jawaban dari instansi (Kemenpora)," ucapnya lagi.
Dedy
Corbuzier menyebut bahwa Irene Sukandar "1.000 persen" siap adu
kebolehan melawan Dewa Kipas.
Seperti
tak ada satu pun urat ketakutan yang terlihat di wajah Irene Sukandar, pecatur
kelahiran 1992.
Kala
menghadiri siniar alias podcast Deddy
Corbuzier, Irene Sukandar dengan mantap menyebut bahwa kehebatan akun Dewa
Kipas di Chess.com adalah muslihat
belaka.
Jawaban
tegas Irene meluncur dari mulutnya saat ditanya soal apakah ada kemungkinan
Dewa Kipas melakukan siasat kebohongan di balik torehan akurasi langkah yang
impresif di Chess.com.
"Sesuai
data, yes. 95 persen (bohong). Catur
itu ilmu. Jadi, saya rasa tidak ada misalkan datang pendekar dari gunung, turun
ke kota, tiba-tiba jago, itu kan
komik," kata Irene, yang beberapa waktu lalu sempat melayangkan surat terbuka
untuk Deddy Corbuzier terkait polemik Dewa Kipas.
Kiprah
impresif Dadang Subur alias Dewa Kipas di Chess.com
memang membelah pendapat warganet.
Sejumlah
pemain profesional dan analis catur menilai Dewa Kipas berlaku curang dengan
memakaibot alias kecerdasan
buatan untuk membantunya menentukan langkah.
Di sisi
lain, atas nama nasionalisme, tak sedikit pula yang mengelu-elukan nama Dadang
dan memberondong akun GothamChess
milik pecatur dengan titel International Master (IM), Levy Rozman, lewat
beragam ujaran kebencian.
Bahkan,
Levy Rozman sempat sampai mengunci akun media sosialnya lantaran tak tahan
dengan serangan intens dari warganet pendukung Dewa Kipas.
GothamChess merupakan salah satu pecatur yang
merasakan kedahsyatan langkah penuh akurasi ala Dewa Kipas.
Sejak
menaklukkan GothamChess, nama Dewa
Kipas pun kian meroket. Sampai kemudian, akun milik Dadang Subur itu diblokir
oleh Chess.com.
Sejumlah
pengamat catur lantas menemukan banyak kejanggalan dalam fenomena Dewa Kipas di
ranah virtual.
Salah
satu yang paling disorot adalah akurasi langkah Dewa Kipas pada rentang 22
Februari sampai 2 Maret 2021 yang berkisar di antara 90-99 persen!
Bentang
persentase akurasi langkah itu sulit dipercaya, bahkan untuk level pemain
profesional sekalipun.
"Seharusnya
sudah bisa jadi juara dunia," kata Irene Sukandar, menanggapi statistik nyaris
sempurna milik Dewa Kipas itu.
Laga
ekshibisi antara GM Irene Sukandar melawan Dewa Kipas pada Senin mendatang
bakal memunculkan jawaban terbaik untuk perdebatan yang telah memecah opini
publik.
Siapa
yang unggul? Satu hal yang pasti, catur yang akan menjadi pemenang.
Suka
tidak suka, catur kembali populer dan dibicarakan seiring polemik yang
mengiringi Dewa Kipas.
"Saya
menyiapkan hadiah total 150 juta rupiah. Kalah menang dapat semuanya," kata
Deddy Corbuzier. [qnt]