“Kami juga kirim email ke legal FIFA tanya secara hukumnya bagaimana dan saya juga bergerak mengkontak lawyer di Eropa yang bantu kami sekarang ini untuk minta pendapat dia dan bagaimana harusnya, dan dia minta waktu dua hari dan menanyakan hal ini ke FIFA,” kata Hasani.
“Tadi pagi masuk email dari lawyer kami, dia mengatakan bahwa pendapat yang diberikan oleh tim legal PSSI itu benar sekali. Tapi pendapat itu, pasal itu adalah pasal amandemen yang diberilakukan oleh FIFA sejak tahun 2020,” lanjutnya.
Baca Juga:
Menjadi Satu-Satunya Pemain yang Masuk Best 11 Piala AFF 2022, Jordi Amat Berduet dengan Kritsada Kaman
“Itu ada amandemennya di artikel 9 itu yang mana pemain yang berumur 21 tahun ke atas tidak boleh lagi pindah federasi," ungkapnya.
"Tapi diberi catatan oleh lawyer tersebut, menurut FIFA, apabila pemain itu bermain sebelum tahun 2020, pasalnya tidak berlaku,” tandasnya.
Hasani memastikan, Jordi Amat tidak terjerat oleh aturan hukum yang ada.
Baca Juga:
Kembali Hadapi Jordi Amat, Penyerang Timnas Vietnam: Kami Siap 200 Persen
Sebab FIFA menjelaskan bahwa itu berlaku buat pemain yang bermain pada tahun 2020 seterusnya.
Sedangkan Jordi Amat bermain di usia 22 tahun pada tahun 2014, sehingga dipastikan tidak ada masalah dan dia bisa bermain untuk skuad Garuda.
“Nah, Jordi Amat kan mainnya 2014, jadi tidak ada istilahnya hukum yang menjerat itu. Saya sudah kirim ke legal PSSI dan sudah di cek. Dalam rapat sore ini, legal mengatakan benar, ternyata kami hanya baca satu buku,” tutur Hasani.