WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kontingen Thailand berhasil merebut gelar juara umum Para Fencing World Cup 2025 yang digelar di Solo, Jawa Tengah, pada Kamis (18/9/2025).
Kepastian itu didapat setelah tim Negeri Gajah Putih menambah dua medali emas pada hari terakhir pertandingan yang berlangsung di GOR Indoor Manahan.
Baca Juga:
Unggul 63 Persen Suara, Anutin Rebut Kursi PM Thailand dari Rival Pheu Thai
Tambahan emas tersebut lahir dari nomor female saber team dan female epee team.
Thailand menurunkan tiga andalan mereka, yakni Saysunee Jana, Duean Nakprasit, dan Thitirat Pengprasittipong, yang sukses tampil dominan di dua partai final.
Pada nomor saber team, Thailand menundukkan Georgia yang diperkuat Nino Tibilashvili, Irma Khetsuriani, serta Gvantsa Zadishvili.
Baca Juga:
Jangan Sampai Keliru! Ini Perbedaan Durian Medan Vs Durian Montong
Sementara di nomor epee team, Thailand kembali perkasa dengan mengalahkan tim Britania Raya yang diwakili Gemma Colins dan Emily Holder.
Secara keseluruhan, Thailand menutup turnamen dengan raihan empat emas, tiga perak, dan empat perunggu.
Posisi kedua ditempati Hong Kong dengan koleksi tiga emas dan enam perunggu, sedangkan Korea Selatan menempati urutan ketiga dengan dua emas, dua perak, dan enam perunggu.
Pelatih Thailand, Nunta Chantasuvannasin, mengaku puas dengan pencapaian anak asuhnya.
Ia menyebut hasil ini memang sudah sesuai dengan target yang ditetapkan sejak awal kejuaraan.
"Kami senang dengan hasil ini dan tentu kami juga senang bisa bertanding di sini. Terima kasih kepada Indonesia yang telah menyelenggarakan turnamen ini," kata Nunta.
Lebih jauh, Nunta juga menegaskan dukungan terhadap kebangkitan anggar kursi roda Indonesia.
Ia berharap bisa terjalin program latihan bersama agar atlet Indonesia semakin siap menghadapi kompetisi internasional di masa depan.
Kepuasan atas penyelenggaraan turnamen di Solo juga disampaikan oleh Technical Delegate Para Fencing World Cup 2025, Udo Zielger.
"Saya mendengar hal-hal yang sangat baik dari semua atlet tentang kompetisi ini. Kami sangat menghargai upaya Indonesia dalam mempersiapkan semuanya," ujarnya.
Sementara itu, Indonesia yang menurunkan 10 atlet belum berhasil menembus babak semifinal.
Perjuangan para atlet Merah Putih terhenti di babak 8 besar dan 16 besar melawan lawan-lawan yang lebih berpengalaman.
Wakil Sekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto, memberikan apresiasi terhadap keberhasilan Thailand yang keluar sebagai juara umum dari persaingan 16 negara peserta.
Ia menilai capaian itu sangat wajar, mengingat Thailand juga berprestasi gemilang di Paralimpiade Paris 2024.
Menurut Rima, atlet Indonesia sejak awal memang tidak dibebani target medali pada ajang ini.
Kejuaraan ini lebih diarahkan sebagai proses belajar dan persiapan menuju ASEAN Para Games 2025 di Thailand.
"Dari ajang ini para atlet sudah mengetahui kualitas dari atlet-atlet juara Paralimpiade itu seperti apa. Mudah-mudahan ada atlet kita yang bisa berprestasi di Asia Tenggara dulu, lalu naik ke level Asia," ujar Rima.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]