WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali turun tangan untuk menengahi konflik antara Thailand dan Kamboja yang kembali terlibat baku tembak.
Gedung Putih mengonfirmasi langkah Trump itu. Namun, belum ada rincian mengenai komunikasi yang dijalin Trump dengan dua tetangga Indonesia tersebut.
Baca Juga:
Trump Sebut Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa Sosok Kuat dari Tempat yang Keras
"Presiden Trump menelepon Thailand dan Kamboja dalam upaya memediasi konflik terbaru. Beliau juga menghubungi Malaysia untuk mengakhiri kekerasan," kata Gedung Putih melalui keterangan resmi yang dilansir AFP, Sabtu (15/11/2025).
Thailand dan Kamboja telah berperang sejak Juli 2025. Tercatat 48 orang tewas dan 300 ribu orang terpaksa mengungsi gara-gara perang tersebut.
Pada akhir Oktober, Trump menengahi konflik kedua negara lewat Perjanjian Damai Kuala Lumpur. Thailand dan Kamboja sepakat gencatan senjata setelah dimediasi oleh Trump.
Baca Juga:
AS Hantam Lagi Kapal Diduga Penyelundup Narkoba di Karibia, 3 Tewas
Meski demikian, gencatan senjata itu pudar setelah insiden ledakan ranjau di wilayah perbatasan pada Senin (10/11/2025). Peristiwa itu melukai seorang tentara Thailand.
Thailand menghentikan sementara perjanjian damai kedua negara sehari setelah insiden ranjau. Mereka merasa Kamboja telah melanggar kesepakatan dengan menempatkan ranjau baru di perbatasan.
Kamboja sementara itu membantah telah menebar ranjau dan mendesak Thailand mematuhi kembali perjanjian damai.