Paket performa paling menonjol adalah sistem hibrida baru yang dipakai oleh Charles Leclerc di Sochi, Rusia, serta dipasang pada mobil Carlos Sainz Junior di Istanbul, Turki.
Penggunaan komponen mesin baru itu berujung sanksi start dari posisi paling belakang, tetapi mulai menunjukan hasil positif pada seri Amerika Serikat, akhir pekan lalu.
Baca Juga:
Pembalap Lewis Hamilton Nantikan Pembaruan Mercedes di Formula 1 Musim 2024
Ferrari untuk pertama kali memiliki mobil yang lebih cepat dibandingkan McLaren yang dipacu oleh Daniel Ricciardo dan Lando Norris, pada musim ini di Austin.
Leclerc finis keempat mengungguli Ricciardo, sedangkan Sainz mampu kembali mendahului Norris dan finis di posisi tujuh.
McLaren pun mengakui, Ferrari lebih cepat di Austin.
Baca Juga:
5 Fakta Menarik Formula 1 Musim 2023
Lonjakan tenaga SF21 itu diyakini oleh Kepala Tim Ferrari F1 Mattia Binotto berasal dari penggunaan sistem hibrida baru.
"(Penambahan) tenaga selalu tersedia di sepanjang lintasan lurus, jadi anda medapat keuntungan dari itu di awal lintasan lurus sekaligus di akhir. Kita bisa mengukur itu, jika sata lihat (di Austin), kami menerapkan downforce maksimal, tetapi meskipun begitu kami hampir menyamai kecepatan mobil-mobil lainnya," ungkapnya, dikutip Motorsport.
"Dibandingkan tahun lalu, terkait dengan situasinya, ini sudah pasti sebuah langkah maju yang besar. Kami tahu masih ada selisih dengan mesin terbaik saat ini, tetapi kami yakin jarak itu tidak terlalu dramatis," ungkap Binotto.