"Itu terjadi di Palestina, Yaman, Irak ... sekarang kami memutuskan apakah Rusia akan bermain di Piala Dunia atau tidak."
"Pada akhirnya, ini adalah hal-hal yang telah dilakukan negara-negara lain selama bertahun-tahun."
Baca Juga:
Rudal Tomahawk AS: Idaman Ukraina-Mimpi Buruk Rusia
Ia pun mengecam perlakuan berbeda tersebut sebagai rasis karena tidak menunjukkan empati yang sama dengan perang di daerah lain.
“Rasis jika menutup mata terhadap konflik lain dan sekarang memiliki posisi ini," ucapnya.
"Ini juga mencerminkan kurangnya empati atas jumlah nyawa yang hilang dalam banyak konflik dan kami memprioritaskan mereka yang dekat dengan kami," tutur Bellerin.
Baca Juga:
Hadapi Ancaman Perang Modern: Anggota BPK RI Nilai Indonesia Butuh Matra Siber TNI
Perang Rusia-Ukraina menarik simpati banyak pihak salah satunya di bidang olahraga yakni sepak bola.
Atas tindakan Rusia tersebut, timnas dan klub mereka dilarang tampil di kompetisi internasional oleh FIFA dan UEFA.
Di Inggris, setiap pertandingan Liga Premier dalam sebulan terakhir selalu diawali dengan aksi solidaritas untuk Ukraina.