WahanaNews.co | Presiden FIFA, Gianni Infantino, membela Qatar dengan totalitas menjelang digelarnya perhelatan Piala Dunia 2022.
Infantino melontarkan pembelaan terhadap Qatar hanya satu hari jelang kick off Piala Dunia 2022.
Baca Juga:
Presiden FIFA Infantino Bicara Soal Keributan SEA Games 2023: Sangat Disayangkan!
Laga antara tuan rumah vs Ekuador akan menjadi awal dari turnamen sepak bola paling akbar empat tahunan ini.
Pria asal Italia itu mengecam kritikan pedas yang ditujukan terhadap Qatar dari Eropa.
Terlebih FIFA juga mendapat kecaman karena membuat keputusan dengan menunjuk Qatar sebagai tuan rumah.
Baca Juga:
Selfie di Depan Peti Jenazah Pele, Presiden FIFA Tuai Kritik
"Apa yang kami orang Eropa lakukan selama tiga ribu tahun terakhir, kami harus meminta maaf selama tiga ribu tahun ke depan sebelum memberikan pelajaran moral," ujarnya dalam monolog selama satu jam saat konferensi pers di Doha, Qatar, Sabtu (19/11).
"Reformasi dan perubahan membutuhkan waktu. Butuh ratusan tahun di negara kita di Eropa. Butuh waktu di mana-mana, satu-satunya cara untuk mendapatkan hasil adalah dengan melibatkan, bukan dengan berteriak," ia melanjutkan.
Infantino lantas bicara soal keuntungan yang didapat FIFA dengan memutuskan gelaran Piala Dunia 2022 berlangsung di Qatar.
Ia dengan tegas mengatakan keuntungan yang didapat FIFA jauh lebih sedikit dibandingkan apa yang didapat perusahaan dari Eropa yang berbisnis di Qatar.
"Berapa banyak dari perusahaan Eropa atau Barat yang menghasilkan uang jutaan, miliaran dari Qatar. Berapa banyak dari mereka yang telah menangani hak-hak pekerja migran dengan pihak yang berwenang? Tidak satu pun dari mereka," ucapnya.
"Karena jika Anda mengubah undang-undang itu, berarti lebih sedikit keuntungan. FIFA menghasilkan jauh lebih sedikit daripada perusahaan-perusahaan ini dari Qatar. Saya tidak harus membela Qatar dengan cara apapun, mereka bisa membela diri. Saya membela sepak bola di sini dan ketidakadilan."
Selain itu, Qatar juga dibayang-bayangi kabar pelanggaran hak asasi manusia kepada pekerja migran, sorotan terhadap isu LGBT, dan larangan minuman beralkohol saat berlangsungnya Piala Dunia 2022.
Infantino tak memungkiri gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar tak sempurna. Namun ia juga menegaskan beberapa kritik yang datang sangat tidak adil dan menuduh pihak Eropa atau Barat melakukan standar ganda. [rgo]