WahanaNews.co | Federasi sepak bola Afrika, CAF, kembali menggeser penyelenggaraan Piala Afrika ke bulan Januari 2024 dari jadwal awal Juni-Juli 2023 diduga akibat prakiraan cuaca di lokasi tuan rumah Pantai Gading.
Pantai Gading akan tetap menjadi tuan rumah Piala Afrika edisi berikutnya, tetapi kekhawatiran terhadap cuaca di sisi barat benua Afrika pada tengah tahun berujung pergeseran jadwal yang diputuskan dalam rapat CAF di Maroko, Minggu (3/7/2022).
Baca Juga:
Indonesia Kembali Dinobatkan Menjadi Negara Paling Dermawan di Dunia
"Kami menerima banyak masukan dan memutuskan tidak akan mengambil risiko," kata Presiden CAF Patrice Motsepe dalam sebuah konferensi pers yang dilansir Reuters.
"Kami tidak ingin mengambil risiko yang membuat kompetisi teratas kami musnah," ujarnya menambahkan.
Motsepe tak memberi jawaban ketika ditanya mengapa CAF begitu lama menempuh perubahan, mengingat mereka telah diperingatkan terkait musim hujan ketika mengumumkan bahwa Piala Afrika edisi berikutnya akan berlangsung pada pertengahan tahun 2023.
Baca Juga:
Pesta Piala Afrika Usai, Ini “Warning” Jurgen Klopp buat Mo Salah dan Sadio Mane
Sejak 2019, CAF mengambil keputusan untuk memindahkan jadwal perhelatan Piala Afrika ke tengah tahun demi menghindari protes berlarut-larut dari klub-klub yang harus kehilangan pemain bintang mereka karena ajang tersebut.
Akan tetapi, kekhawatiran terkait cuaca dibarengi situasi pandemi Covid-19 membuat Piala Afrika edisi terakhir dimainkan di Kamerun pada Januari lalu dari jadwal awal pertengahan tahun lalu.
Praktis keputusan itu memantik keluhan dari klub-klub Eropa yang terpaksa merelakan bintang-bintang asal Afrika untuk bertugas membela negaranya di pertengahan musim.