Hanya saja tidak bermain tertutup, melainkan terbuka seperti saat melawan Malaysia. Dalam pertandingan terakhir Grup B pada Minggu (19/12), Dewangga berkolaborasi dengan Fachruddin Aryanto dan Baggott.
Saat Timnas Indonesia, menyerang Baggott dan Fachruddin tetap bertahan, sedangkan Dewangga menjadi holding midfielder. Sebaliknya saat ditekan ketiganya sejajar membangun tembok pertahanan.
Baca Juga:
Indonesia Bungkam Arab Saudi, Prediksi Bojan Hodak Jadi Kenyataan
Yang tak kalah sengit adalah pertarungan intelegensi di lini tengah Singapura dan Indonesia. Dalam hal ini adalah pertarungan dua kapten kedua tim, yaitu Hariss Harun dan Evan Dimas.
Hariss menjadi otak permainan Singapura dan tak tergantikan, sedangkan Evan Dimas mulai sering jadi pemain pengganti karena kebutuhan strategi. Meski demikian Evan tetap senjata vital.
Saat Evan main, lini tengah Indonesia lebih hidup. Aliran bola pun lebih cair, kecuali saat melawan Vietnam. Jika Evan starter melawan Singapura, itu jadi pertanda Timnas Indonesia akan menyerang sejak menit pertama, bukan parkir bus. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.