Setelah
dilakukan pemeriksaan lanjutan, Diego Maradona disebut mengalami pembekuan
darah di otak atau biasa disebut subdural hematoma.
Kondisi
itu membuat Diego Maradona harus naik meja operasi untuk mengeluarkan darah
beku di otaknya.
Baca Juga:
Indonesia Siap Kerja Sama dengan Argentina di Bidang Olahraga
Maradona
kemudian dipindahkan ke Klinik Olivos yang berjarak sekitar 30 menit dari rumah
sakit Ipensa untuk melakukan operasi, Selasa (3/11/2020).
Ia lantas melakukan operasi otak dan berjalan sukses hingga
akhirnya ia diperbolehkan pulang pada 11 November 2020 kemarin.
Dikatakan kondisi
Maradona telah membaik. Namun, pada kenyataannya, hari ini Maradona telah tiada.
Baca Juga:
Sambut Hari Bhayangkara ke-78, Wakapolres dan Tokoh Pemuda Jakbar Buka Pertandingan Eksebisi
Sejumlah klub besar dunia sempat
menggunakan jasa pemain degil dengan kemampuan dribbling luar biasa ini. Antara lain Boca Juniors, Napoli, dan
Barcelona.
Melejit saat membawa Timnas Argentina
Junior menjuarai Piala Dunia U-20 tahun 1979, Maradona pulalah yang menjadi
kunci kesuksesan Argentina memboyong Piala Dunia 1986 di Meksiko. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.