Tim Inggris
Raya jelas-jelas memilih balap sepeda, dayung dan kano, serta renang dan
atletik yang mendapat pendanaan besar.
Di samping
jumlah medali di cabang olahraga itu banyak, setiap atletnya berpeluang
mendapatkan lebih dari satu medali karena dapat ikut di lebih dari satu nomor
pertandingan.
Baca Juga:
Leani Ratri Oktila Terima Bonus Paralimpik Rp 13,5 Miliar dari Pemerintah
Dengan
demikian, pendanaan yang diberikan jadi lebih efisien dan efektif.
Sekali lagi,
jika Indonesia menginginkan keluar dari stagnasi perolehan medali yang
rata-rata empat keping di Olimpiade, pemikiran dasar pembinaan olahraga
Indonesia perlu diubah drastis.
Bukan hanya
masalah anggaran dan pola pendanaan olahraga, pola pikir dan pola kerja yang
dilakukan olahraga Indonesia saat ini juga menjadi kendala dari keberlangsungan
pembinaan jangka panjang olahraga Indonesia.
Baca Juga:
Paralimpiade 2020: Hary/Leani Raih Emas Kedua RI
Sementara
pembinaan jangka panjang justru diperlukan jika ingin berhasil di level
prestasi olahraga dunia.
Negara-negara
kekuatan utama olahraga dunia sudah mengeksekusi rencana pembinaan para atlet
mereka untuk Olimpiade Paris 2024 yang hanya tinggal tiga tahun lagi.
Bahkan, tim
Amerika Serikat sudah menarik garis pembinaan untuk 2028.