Kemarahan kian meluas setelah Mohamed Salah, bintang Liverpool asal Mesir, melontarkan kritik keras kepada UEFA karena hanya memberikan penghormatan kepada al-Obeid tanpa menyebutkan bahwa ia meninggal akibat serangan Israel.
Sikap UEFA tersebut dianggap sebagai bentuk kelalaian yang menutupi kebenaran, memicu kecaman luas dari publik internasional.
Baca Juga:
Mathias Pogba, Mantan Pemain MU dan Juventus Dipenjara 3 Tahun karena Kasus Pemerasan
Gerakan para atlet juga menemukan legitimasi moral dan hukum dari laporan resmi PBB yang menegaskan agar badan olahraga dunia tidak boleh menutup mata terhadap apa yang disebut sebagai "genosida yang sedang berlangsung" di Gaza.
Kombinasi antara tragedi personal (kematian al-Obeid), kekecewaan terhadap UEFA, serta pembenaran dari lembaga internasional membentuk fondasi kokoh bagi gerakan ini untuk mendesak tindakan nyata.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.