WahanaNews.co | Dua dekade yang lalu, timnas Qatar bukanlah siapa-siapa di sepak bola Asia, bahkan mereka sempat kalah secara memalukan dari timnas Indonesia.
Qatar pada masa lalu jadi negara yang dianggap sepele di sepak bola Asia.
Baca Juga:
William Burns CIA Kunjungi Doha Bahas Pertukaran Sandera Gaza
Bahkan hampir dua dekade yang lalu, Qatar jadi salah satu saksi perjalanan indah timnas Indonesia pada gelaran Piala Asia.
Pada waktu itu, timnas Indonesia sukses membukukan kemenangan perdana saat menghadapi Qatar.
Pada Piala Asia 2004, timnas Indonesia sukses menundukkan Qatar dengan skor 2-1.
Baca Juga:
Gelar Nobar Timnas, Pj Wali Kota Bekasi Prediksikan Skor 3-1 Indonesia vs Uzbekistan
Padahal waktu itu, PSSI-nya Qatar sudah mendatangkan pelatih paling top waktu itu, Philippe Troussier dari Prancis.
Nama Philippe Troussier bukanlah sosok sembarangan di dunia persepakbolaan Asia waktu itu.
Ia menjadi salah satu tokoh di balik kebangkitan sepak bola Jepang usai kalah memalukan di putaran final Piala Dunia 1998.
Ia datang ke Qatar usai bawa Jepang jadi jawara Piala Asia 2000 dan runner-up Piala Konfederasi 2001.
Tepatnya, Timnas Qatar berjumpa Indonesia pada matchday pertama pada 18 Juli 2004. Negara Timur Tengah itu pun takluk 1-2 dari Garuda yang mencetak gol melalui Budi Sudarsono dan Ponaryo Astaman, di mana sang lawan cuma mampu membalas melalui Mohamed Magid tujuh menit jelang bubaran.
Kini, prestasi Timnas Qatar dan Indonesia seperti langit dan bumi. Setelah bertahun-tahun jadi bulan-bulanan negara Asia, mereka menyeruak menjadi salah satu tim kuat di benua kuning.
Hal itu bisa terjadi karena inovoasi dan kerja keras Federasi Sepak Bola Qatar (QFA) yang melakukan berbagai terobosan dari merekrut pelatih kelas dunia dan membangun Aspire Academy.
Aspire Academy dirancang Qatar untuk menelurkan talenta-talenta sepak bola berbakat salah satunya demi mengakali aturan naturalisasi FIFA.
Qatar membuka beasiswa lewat Aspire Academy untuk para imigran dari seluruh dunia sejak usia mereka masih 4-5 tahun. Selain diberikan fasilitas terbaik di dunia, anak-anak bertalenta ini diharapkan membela Qatar saat dewasa.
Proyek itu bisa dibilang berhasil di mana Timans Qatar mampu menjadi juara Piala Asia 2019 dengan mengandalkan beberapa pemain yang lahir di luar negara mereka.
Di Piala Dunia 2022, proyek itu pun kian jadi penyokong talenta-talenta untuk Timnas Qatar. Tercatat, sebanyak 10 pemain mereka saat ini lahir di luar negara tersebut. [rna]