WAHANANEWS.CO, Jakarta - Qatar menggebrak dunia Arab dengan janji balasan usai serangan udara Israel yang mengguncang distrik West Bay Lagoon, Doha, pada Selasa (9/9/2025).
Serangan tersebut diklaim Israel menargetkan para pemimpin Hamas yang bermukim di ibu kota Qatar, dengan menggunakan 15 jet tempur dan menembakkan 10 bom rudal presisi.
Baca Juga:
Serangan Dahsyat Israel: 15 Jet Tempur Tembakkan 10 Rudal di Doha
Akibat serangan, enam orang tewas, termasuk lima anggota Hamas berpangkat rendah serta seorang petugas keamanan Qatar.
Para pemimpin Hamas yang disebut menjadi target utama adalah Khalil al-Hayya dan Khaled Meshaal, yang dikabarkan tengah menghadiri pertemuan terkait perundingan gencatan senjata yang diinisiasi Amerika Serikat.
Gelombang dukungan pun segera mengalir, dengan empat negara Arab menyatakan kesiapan membantu Doha dalam langkah pembalasan.
Baca Juga:
Dihantam Rudal Iran, Qatar Kaget Tapi Tetap 'Peluk' Teheran
Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani menegaskan bahwa respons sedang dibahas secara serius bersama mitra kawasan.
“Akan ada respons dari kawasan ini, respons ini sedang dalam konsultasi dan diskusi dengan mitra lain,” ujarnya kepada CNN.
“Seluruh kawasan Teluk berada dalam risiko. Kami mengharapkan sesuatu yang berarti yang dapat mencegah Israel melanjutkan intimidasi ini,” imbuhnya, sembari menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyeret kawasan ke jurang kekacauan.