Bahkan, secara tegas ia menyatakan, Peparnas adalah event yang memiliki tingkatan yang sama dengan Pekan Olahraga Nasional (PON).
"Peparnas adalah panggung kesetaraan, setiap orang punya kesempatan yang sama untuk mengharumkan nama Indonesia. Peparnas bukan pelengkap PON, Peparnas setara dengan PON," ujar Lukas.
Baca Juga:
Nur Diana Meninggal Setelah Dianiaya Pacar yang Merupakan Oknum TNI di Papua, Keluarga Minta Keadilan
Para atlet difabel yang tampil dalam Peparnas, sambung Lukas, dianggapnya sebagai sosok yang menginsipirasi karena mereka mampu bersaing meski memiliki keterbatasan dari sisi fisik.
"Orang bijak pernah berkata, kenalilah aku karena kemampuanku, bukan karena keterbatasanku, hari ini saya melihat langsung para manusia tangguh yang mengejar prestasi di Peparnas," kata dia.
Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin, pun ikut menyuarakan hal yang sama.
Baca Juga:
Benda Arkeologi Papua Tidak Dipindahkan
Ia, yang tiga minggu sebelumnya datang ke Papua untuk menutup PON XX Papua, menyebut, pelaksanaan Peparnas adalah bukti bila negara serius untuk mewujudkan kesetaraan kepada seluruh warga negaranya.
"Peparnas adalah ajang yang sangat istimewa, ajang untuk mendobrak batas diri dan keluar sebagai pemenang. Peparnas bukan hanya ajang olahraga, tetapi ini adalah ajang pembuktian semangat kesetaraan sesama anak bangsa," ujar dia.
Peparnas yang dibuka oleh Wakil Presiden ini direncanakan akan ditutup oleh Presiden Joko Widodo.