WahanaNews.co | Indonesia membutuhkan lima partai untuk mengunci tempat di final Thomas Cup 2022.
Jepang, secara heroik, mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2 setelah sempat tertinggal 0-2.
Baca Juga:
Piala Thomas Lepas ke India, Taufik Hidayat Kritik PBSI
Hal tersebut terjadi seusai wakil Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, takluk di tangan pasangan gado-gado Negeri Sakura, Yuta Watanabe/Akira Koga.
Ganda ranking delapan dunia itu takluk melalui pertarungan rubber game 14-21, 21-13, 18-21 dalam tempo 1 jam 16 menit.
Seusai laga, juara Swiss Open 2022 itu mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyumbang angka.
Baca Juga:
Piala Thomas 2022: Prediksi Pemain di Laga Final Indonesia vs India Esok Siang
Sayang, perjuangan Fajar/Rian gagal seusai banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu.
Hasilnya, pasangan berakronim FajRi itu harus menyerah dari wakil Negeri Matahari Terbit dalam tiga gim.
“Kami kecewa tidak bisa menyumbangkan poin. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi lawan lebih baik hari ini,” ungkap Fajar, dalam rilis tertulis.
“Saya dan Fajar sudah berjuang secara maksimal. Kami kehilangan fokus di gim ketiga sehingga lawan percaya diri dan kami tertekan,” tambah Rian.
Tidak bisa dipungkiri, Akira Koga yang bermain sebagai playmaker di depan net tampil percaya diri di laga ini.
Pemain kelahiran 8 Agustus 1994 itu bisa meredam setiap serangan yang dilancarkan oleh Fajar maupun Rian.
Berbeda dengan Koga, Yuta Watanabe justru bermain kurang baik dengan banyak melakukan kesalahan sendiri.
Tidak heran, pasangan dari Arisa Higashino di sektor ganda campuran itu banyak diserang oleh Fajar/Rian.
“Pada laga ini kami memang sering menyerang Yuta (Watanabe). Pelatih juga memberikan instruksi yang sama untuk menekan Yuta karena rekannya bermain percaya diri.”
“Sayang, kami kurang fokus sehingga lawan bisa kembali dan menemukan bentuk permainan terbaiknya,” pungkas Rian.
Beruntung, di partai kelima, Shesar Hiren Rhustavito berhasil membawa Indonesia melenggang ke final Piala Thomas 2022 setelah menghajar tunggal putra Jepang, Kodai Naraoka, 21-17, 21-10. [gun]