Qiken sempat tampil luar biasa di semifinal dengan kemenangan dramatis atas Feruza Bozorova dari Uzbekistan.
Dalam duel ketat dengan skor 54–54, Qiken dinyatakan menang setelah lawannya tercatat melakukan lebih banyak pelanggaran.
Baca Juga:
Festival Silat Cimande Digelar, Bogor Kukuhkan Diri sebagai Pusat Warisan Budaya
Namun di babak final, Qiken harus mengakui keunggulan lawan dan puas dengan medali perak.
Meski begitu, hasil tersebut tetap menjadi bukti konsistensi prestasi pesilat muda Indonesia di ajang multievent Asia.
Di nomor lain, pesilat Uzbekistan, Nurislom Ruziboev, meraih medali emas di kelas 59–63 kilogram putra usai mengalahkan Temir Bikboev dari Kirgistan dengan skor 46–16 pada laga puncak.
Baca Juga:
Bupati Tapteng Sambut Atlet Peraih Medali Emas 2nd Internasional Indonesian Student Pencak Silat 2025
Ketua Harian Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI), Akbar Nasution, mengapresiasi pencapaian para atlet muda Tanah Air.
“Kemenangan ini membuktikan bahwa pencak silat kini benar-benar telah menjadi olahraga Asia. Atlet-atlet kita menunjukkan keunggulan dan dedikasi luar biasa untuk mengharumkan nama bangsa,” ujar Akbar.
Raihan medali emas dari Furgon menjadi tonggak penting bagi pencak silat Indonesia di pentas Asian Youth Games.