"Lalu, yang kedua masalah rencana testing 2022 belum dikirimkan, yang ketiga adalah tentang PON," jelas dia.
Setelah itu, pihak LADI pun melengkapi berkas administrasi untuk menyelesaikan masalah tersebut dalam waktu 21 hari dan disetujui WADA.
Baca Juga:
Sebanyak Lima Atlet PON Papua Terbukti Positif Doping
Namun, pada tanggal 7 Oktober 2021, LADI kembali menerima surat sanksi dari WADA.
"Sehingga ditanyakan kembali pada mereka dan kita lapor kepada pak Menpora, beliau langsung bersurat pada tanggal 8 Oktober," tambah dia.
Ternyata pihak WADA menemukan masalah administrasi lain pada program testing doping LADI beberapa tahun lalu.
Baca Juga:
Lembaga Antidoping Indonesia Berganti Nama Usai Bebas dari Sanksi,
Di antaranya, maladministrasi hingga masalah terkait pelaporan LADI yang belum selesai.
"Kita ada masalah lain yang belum selesai, pendingmeters-pendingmeters yang sebenarnya sejak 2017 belum selesai. Masalah administrasi," katanya.
"Tahun 2019 pelaporan belum selesai, sehingga saat ini kami meminta maaf kepada pak Presiden dan Menpora," lanjutnya.