Total angkatan Tatang menyamai lifter peraih perak asal Jambi Abdul Latif Mana yang juga membuat total angkatan 840 kg (330 kg skuat, 230 kg bench press dan 280 kg dead lift).
Capaian sama juga diraih lifter Kalimantan Timur Andi Kurniawan yang mengumpulkan total angkatan 840 kg (340 kg skuat, 210 kg bench press dan 290 kg dead lift).
Baca Juga:
Gemilang di Paris 2024, Rizki Juniansyah Jadi Lifter Pertama Indonesia yang Raih Emas Olimpiade
Berdasarkan catatan panitia pelaksana PON Papua, berat badan Tatang 90,90 kg atau lebih berat dari Latif 88,70 kg dan Andi 90,85 kg.
Dengan selisih berat badan tersebut wasit pertandingan Tiohok Seng, Elly Endria dan Musli Yunus menyatakan atlet tuan rumah kalah karena selisih berat badan yang lebih berat dari peraih medali perak dan perunggu.
Hal tersebut jugalah yang memicu emosi Tatang hingga membuat kericuhan di akhir pertandingan.
Baca Juga:
KONI Bali Ajukan Anggaran untuk Biaya Kontigen Ikut PON Aceh-Sumut Dinaikkan
Namun situasi itu segera ditangani sejumlah petugas keamanan berseragam polisi maupun relawan yang direkrut panitia pelaksana lomba.
Panitia berhasil menenangkan kemarahan Tatang kepada wasit setelah hampir 30 menit meluapkan emosi di ruang atlet dan di depan ruang medis.
Adapun hasil sementara perolehan PON Papua masih dikuasi Provinsi Jawa Barat dengan perolehan 115 Emas, 91 Perak, 99 Perunggu, Rabu sore (13/10/2021).