Namun, nasib berkata lain ketika pengembalian terakhir Edsel tak berhasil melewati net, membuat Tiongkok memastikan kemenangan dan mengamankan gelar ke-15 mereka di ajang ini sejak pertama kali digelar pada tahun 2000.
“Saat masuk lapangan di set kedua itu, kami berpikir optimis. Tidak memikirkan poin berapa yang terpenting terus berjuang dan tidak menyerah,” ucap Barrok.
Baca Juga:
Timnas Putri U-19 Tembus Semifinal, Duel Panas Lawan Vietnam Menanti
“Kami berhasil menyamakan skor 44-44 tapi memang di poin terakhir kami kehilangan fokus, sangat disayangkan,” kata Edsel.
Kapten tim, Moh. Zaki Ubaidillah, menyampaikan permohonan maaf atas hasil yang belum sesuai harapan.
“Saya atas nama tim Indonesia meminta maaf karena belum mendapatkan hasil yang terbaik. Terima kasih atas doa dan dukungan sehingga kami bisa berjuang sampai ke final. Masih ada nomor perorangan, kami akan kembali berjuang,” ujarnya.
Baca Juga:
Pertarungan Sengit Final Voli Korea: Megawati Curi Perhatian Meski Kalah
Sementara itu, Kabid Pembinaan dan Prestasi Pelatnas PBSI, Eng Hian, menilai capaian ini menjadi bahan evaluasi penting bagi pembinaan tim junior Indonesia.
Menurutnya, meski hasil runner-up belum maksimal, perjuangan para pemain patut diapresiasi.
“Pastinya sebagai juara bertahan, kami ingin mempertahankan gelar. Tapi, ini menjadi pelajaran untuk ke depan. Pekerjaan rumahnya adalah bagaimana kami harus bisa membuat pemerataan di semua sektor,” ujar Eng Hian.