WAHANANEWS.CO, Jakarta - Italia kembali menunjukkan dominasinya di pentas tenis beregu dunia.
Pada final Piala Davis 2025 yang berlangsung di Bologna, Minggu (22/11/2025), duet andalan Matteo Berrettini dan Flavio Cobolli memastikan gelar ketiga secara beruntun bagi Negeri Pizza setelah menaklukkan Spanyol dalam duel penuh intensitas.
Baca Juga:
Tahun Ini Sudah Tembus Rp1,06 Triliun, Impor Senjata Naik Drastis
Berrettini membuka jalan kemenangan dengan performa solid saat menghadapi Pablo Carreno Busta.
Dengan kemenangan dua gim langsung 6-3, 6-4, ia memberi Italia keunggulan awal yang sangat berarti.
Servis sang petenis 29 tahun benar-benar menjadi pembeda setelah ia mencatat 13 ace dan tidak memberikan satu pun peluang break untuk lawannya.
Baca Juga:
Timnas voli putri Indonesia U-21 Tampil Berani, Pecahkan Dominasi Italia di Set Ketiga
Pertandingan ini dituntaskannya hanya dalam 79 menit, memperpanjang rekor luar biasa menjadi 11 kemenangan beruntun di ajang Piala Davis sejak 2022.
Cobolli kemudian menjadi penentu setelah tampil dramatis saat melawan Jaume Munar.
Sempat tertinggal jauh dan kalah tujuh dari delapan game pertama, petenis berusia 23 tahun itu bangkit perlahan.
Ia mematahkan servis Munar pada set kedua, lalu menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Momen krusial terjadi ketika Cobolli berhasil mengonversi set point ketujuhnya di tie break set kedua, memaksanya memainkan set penentuan.
Pada set ketiga, tensi pertandingan semakin memuncak.
Setelah bertarung ketat, terobosan penting terjadi di game ke-11, yang akhirnya membuka jalan kemenangan 1-6, 7-6(5), 7-5 bagi Cobolli.
Euforia langsung pecah di tribune dan bench Italia, mengingat sang petenis sebelumnya juga menyelamatkan tujuh match point di babak semifinal.
Bagi Spanyol, ini menjadi penampilan final pertama sejak 2019 setelah menumbangkan Ceko dan Jerman.
Namun, langkah mereka terhenti oleh performa tak kenal menyerah dari tuan rumah.
Dengan hasil ini, Italia menjadi negara pertama sejak Amerika Serikat yang mampu meraih tiga gelar Piala Davis beruntun.
Prestasi serupa terakhir kali dicatat AS pada periode 1968–1972. Lebih dari itu, Italia juga mencatat sejarah sebagai negara non–Grand Slam pertama yang mampu mengawinkan gelar Piala Davis dan Billie Jean King Cup pada tahun yang sama, meski tanpa kehadiran pemain berperingkat 10 besar dunia.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]