Oleh JAYA SUPRANA
Baca Juga:
Ini Beda Tes PCR Pada Pasien Covid-19 dengan Cacar Monyet
GEGARA cemas pagebluk Corona seperti di akhir tahun 2020 akan melonjak kembali di akhir tahun 2021 maka pemerintah memaklumatkan kewajiban PCR bagi para calon penumpang pesawat terbang.
Baca Juga:
KAI Mulai Berlakukan Wajib Tes RT-PCR Bagi Pelanggan Usia 18 Tahun yang Belum Booster
Bingungologi
Sayang maklumat dimaklumatkan secara membingungkan.
Maklumat wajib tes PCR saling beda antara Menteri Dalam Negeri dengan Menteri Perhubungan sementara mungkin akibat sudah terlalu terbebani beban tambahan urusan Olahraga bahkan Pemuda maka Menteri Pariwisata no komen.
Kewajiban tes PCR agak mirip kewajiban tes wawasan kebangsaan yang fungsinya terkesan jika bisa dipersulit kenapa tidak dipersulit saja.
Kewajiban tes PCR bagi para calon penumpang pesawat terbang juga terkesan komersial selama tes PCR masih harus berbayar.
Alasan tes PCR memang tidak bisa tidak harus berbayar akibat tes PCR memang wajib berbayar sebab mustahil digratiskan pada hakikatnya secara alasanologis terkesan dipaksakan belaka.
Sebab sudah terbukti secara nyata tak terbantahkan bahwa anak-anak muda di Kupang berhasil menggratiskan tes PCR yang berarti hoaks apabila menyatakan tes PCR mustahil digratiskan.
Kalau mau pasti mampu.
Memang dapat dimengerti bahwa para produsen dan distributor tes PCR bukan para dermawan atau filantropis maka mustahil mereka menggratiskan produk mereka kecuali memang sengaja ingin membangkrutkan diri sendiri.
Kenapamologi?
Namun perlu disimak kenyataan tak terbantahkan pula bahwa tes PCR terbukti bisa gratis di Australia, Selandia Baru, Jerman untuk warga negeri masing-masing.
Kenapa bisa begitu?
Jawabannya sederhana yaitu karena biaya penyelenggaraan tes PCR diambil-alih sepenuhnya oleh pemerintah.
Berarti kalau mau pasti mampu menggratiskan tes PCR.
Tentu saja contoh tes PCR digratiskan bisa dilaksanakan apabila pemerintah mendukung dengan mudah digugurkan dengan dalih lain padang lain belalang yaitu pemerintah Indonesia tidak sama dengan pemerintah negara-negara yang mampu.
Memang dengan mudah harapan tes PCR gratis langsung digugurkan dengan alasan pemerintah Indonesia tidak punya dana untuk menggratiskan tes PCR di Indonesia.
Meski kemudian secara kenapamologis muncul sebuah pertanyaan lain menghantui kalbu sanubari mereka yang masih mau bertanya.
Jika pemerintah punya uang untuk membangun sirkuit balap mobil, rel kereta api super cepat bahkan membangun ibukota baru lalu kenapa pemerintah tidak punya uang untuk menggratiskan tes PCR yang secara langsung terkait bukan hanya kesehatan namun juga nyawa para calon penumpang pesawat terbang?
Tampaknya rumput bergoyang pun tidak akan mampu kecuali mau menjawab pertanyaan yang terakhir ini. (Jaya Suprana, Pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan)-dhn
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Tes PCR Tidak Digratiskan?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/26/101833665/kenapa-tes-pcr-tidak-digratiska?.