WahanaNews.co | Keputusan Microsoft untuk tidak lagi mengembangkan browser lamanya, Internet Explorer, ternyata meninggalkan kesan mendalam khususnya bagi orang-orang yang bekerja di bidang teknologi digital.
Salah satunya adalah Jung Ki-Young, programmer asal Korea Selatan yang bahkan sambai membuat kuburan bertuliskan “Internet Explorer” di batu nisannya.
Baca Juga:
Handalkan Pasokan Listrik, PLN UP3 Jambi Terus Sadarkan dan Himbau Masyarakat Kota Jambi Terkait Bahaya Kelistrikan
Jung menghabiskan sekitar 430.000 Won atau sekitar Rp 4,9 juta hanya untuk membangun “kuburan” Internet Explorer tersebut lengkap dengan batu nisan yang diberi logo “e” Internet Explorer dan bertuliskan “Ia (Internet Explorer) merupakan alat yang bagus untuk mendownload browser lain”.
Kuburan “Internet Explorer” yang viral buatan Programmer Korea Selatan, Jung Ki-Young
Kuburan yang dibangun di kafe milik saudara laki-lakinya di sebelah selatan Kota Gyeongju, Korea Selatan itu tersebut viral di media sosial.
Baca Juga:
Microsoft Keluar dari Posisi Pengawas di Jajaran Direksi OpenAI
Dikutip dari Reuters Jung menyebutkan sebagai programmer dirinya memiliki ‘love hate relationship’ dengan Internet Explorer.
“Browser itu (Internet Explorer) sangat menyebalkan, tapi bisa disebut ‘love hate relationship’ karena ia pernah menjadi browser utama di suatu waktu,” ujar Jung.
Jung membeberkan alasan hubungan benci tapi cintanya dengan Internet Explorer didasari dari pengalamannya sendiri selama menjadi programmer.
“Aplikasi berbasis website dan online yang saya buat lebih lama selesai bila pelanggan menggunakan Internet Explorer. Bahkan ada beberapa pelanggan saya yang ngotot aplikasi yang dibuat saya wajib bisa digunakan di Internet Explorer,” jelasnya.
Jung pun membeberkan Internet Explorer merupakan browser utama berbagai bank dan kantor pemerintahan Korea Selatan beberapa waktu lalu.
Jung pun menyebutkan pembuatan kuburan tersebut hanya lelucon untuk menghibur orang-orang, namun dirinya tetap terkejut karena sampai viral.
“Ini menjadi alasan lain bagi saya untuk berterima kasih kepada Internet Explorer. Berkatnya saya bisa membuat lelucon yang disukai semua orang di dunia,” tandasnya. [rin]