"Ada risiko badai yang belum pernah terjadi sebelumnya, gelombang tinggi, gelombang badai, dan rekor curah hujan," kata Ryuta Kurora, kepala unit prakiraan Badan Meteorologi Jepang, dikutip dari Al Jazeera.
“Diperlukan kehati-hatian maksimal,” imbuhnya seraya mendesak warga untuk mengungsi lebih awal. "Ini topan yang sangat berbahaya."
Baca Juga:
Liburan ke Jepang, Bupati Indramayu Lucky Hakim Disebut Tak Kantongi Izin
"Angin akan sangat kencang sehingga beberapa rumah mungkin ambruk," lanjut Kurora kepada wartawan, juga memperingatkan potensi banjir dan tanah longsor.
Peringatan evakuasi meminta warga Jepang pindah ke tempat penampungan atau akomodasi alternatif yang dapat menahan cuaca ekstrem.
Namun ini tidak wajib, dan selama peristiwa cuaca ekstrem sebelumnya otoritas bersusah payah meyakinkan penduduk untuk berlindung cukup cepat.
Baca Juga:
Liburan Keluarga: Ayu Ting Ting dan Bilqis Terbang ke Jepang
Kurora menambahkan, bahkan di dalam gedung yang kuat pun warga harus berhati-hati.
"Silakan pindah ke gedung-gedung kokoh sebelum angin kencang mulai bertiup dan menjauhlah dari jendela bahkan di dalam gedung-gedung kokoh," katanya pada konferensi pers larut malam.
Jepang saat ini sedang dalam musim topan dan menghadapi sekitar 20 badai seperti itu setiap tahun. Biasanya kondisi ini diiringi hujan lebat yang menyebabkan tanah longsor atau banjir bandang.