WahanaNews.co, Jakarta – Perusahaan keamanan siber, Kaspersky merangkum daftar rekayasa sosial yang kerap digunakan pelaku kejahatan siber
Baca Juga:
Ini Cara Membersihkan Cache di Android Agar Ponsel Tak Lemot
Platform pesan WhatsApp dan layanan Gmail kerap digunakan penipu untuk melakukan kejahatan siber.
Misalnya mengirimkan email atau pesan dari dukungan teknis palsu, serangan email bisnis, dan permintaan data pada lembaga penegak hukum palsu.
Berikut sejumlah modus yang kerap digunakan pelaku penipuan online, seperti dilansir dari CNBC Indonesia, Minggu (8/10/2023):
Baca Juga:
Meta AI Hadir di WhatsApp, Komdigi Siapkan Regulasi
1. Chat dari layanan pelanggan atau tech support
Modus pertama adalah menghubungi karyawan perusahaan mengaku sebagai dukungan teknis (technical support). Panggilan biasanya akan dilakukan pada akhir pekan.
Penipu akan mengatakan adanya aktivitas aneh pada komputer kerja. Mereka akan menawarkan menyelesaikan secara remote atau jarak jauh namun membutuhkan informasi kredensial login karyawan.