2. Chat dari bos atau mitra bisnis
Para pelaku juga akan berusaha menyamar sebagai CEO ataupun mitra bisnis penting. Cara ini bertujuan menguras uang para korbannya.
Baca Juga:
Berikut Tips Cara Menghapus Pesan di WhatsApp Secara Permanen
Modusnya bisa bervariasi, seperti mengirimkan lampiran berbahaya dengan kedok pesan darurat. Rekayasa sosial memiliki peran penting dalam modus membujuk korban mau melakukan apapun yang diinginkan.
3. Email kantor palsu
Mereka disebut juga akan menyamar sebagai karyawan atau orang dalam perusahaan. Para pelaku membutuhkan email asli dan membuat domain mirip untuk mendapatkan kepercayaan korban.
Baca Juga:
Simak Cara Kembalikan Chat WA yang Tak Sengaja Terhapus
Kejahatan ini akan dimulai dengan membeli basis daya korespondensi email yang dicuri atau bocor di dark web. Caranya juga beragam, misalnya phishing hingga malware serta biasanya terkait memasukkan informasi bank korban.
4. Mengaku polisi atau pihak berwajib lain
Modus ini muncul tahun 2022 yakni meminta data resmi pada ISP, jejaring sosial dan perusahaan teknolog berbasis di Amerika Serikat (AS). Pesan tersebut berasal dari email yang diretas milik lembaga penegak hukum.