WahanaNews.co | Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membagikan gambar satelit Danau Mead di Amerika Serikat (AS), pada pertengahan pekan lalu.
NASA membandingkan potret danau tersebut pada 2000 dengan 2022. Perbandingan itu pun mengungkapkan hilangnya air di Danau Mead karena kekeringan yang berlangsung.
Baca Juga:
Jokowi Buka World Hydropower Congress 2023 di Bali, Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Global Kembangkan PLTA
Pada gambar yang diambil pada 2000, terlihat air masih memenuhi danau. Namun, pada potret yang baru diambil pada Juli tahun ini memperlihatkan danau yang mengering.
"Ini memberikan ilustrasi gamblang tentang perubahan iklim dan kekeringan jangka panjang yang mungkin menjadi yang terburuk di AS dalam 12 abad," ungkap NASA, seperti dikutip pada Minggu (24/7).
Sementara itu, menurut data Biro Reklamasi AS, ketinggian danau ini mencapai 1.200 kaki pada Juli 2000. Sedangkan pada Juli 2022, ketinggian danau turun 158 kaki, menjadi 1.042 kaki.
Baca Juga:
Konsumsi Berlebih, Jerman Membutuhkan 3 Planet Setara Bumi
Danau Mead merupakan waduk terbesar di AS. Terletak di Sungai Colorado, sekitar 48 kilometer (km) di tenggara Las Vegas. Tepatnya di negara bagian Nevada dan Arizona.
Danau ini dibentuk oleh air yang ditampung Bendungan Hoover. Danau Mead memanjang 180 km di belakang bendungan itu.
Kekeringan bersejarah yang melanda sebagian besar AS bagian barat membebani sumber air. Permukaan air waduk dan danau turun ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Danau Mead, yang dialiri Sungai Colorado setelah melewati Grand Canyon, adalah waduk buatan manusia terbesar di Amerika Serikat. Danau dibuat pada 1930-an dengan pembangunan Bendungan Hoover dan memasok air minum ke 25 juta orang.
Otoritas setempat, pada April 2022 lalu, mengatakan katup masuk --pipa yang mengambil air untuk dibersihkan dan digunakan manusia-- kini telah terlihat. Hal ini menjadi indikator kesehatan yang mengkhawatirkan.
Para ilmuwan mengatakan, megadrought selama beberapa dekade di AS barat sedang diperburuk oleh pemanasan global buatan manusia.
Pembakaran bahan bakar fosil yang tidak terkendali telah menyebabkan planet Bumi menghangat, mengubah pola cuaca, dan memicu badai dahsyat di beberapa daerah. [qnt]