WahanaNews.co, Jakarta - Meta sedang mengembangkan mesin pencarinya sendiri yang berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI). Mesin pencari ini kabarnya bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Meta pada Google dan Microsoft.
Saat ini, chatbot Meta AI di Instagram dan Facebook masih menggunakan Google dan Microsoft Bing untuk menjawab pertanyaan terkait berita terkini.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Menurut laporan The Verge, melansir CNN Indonesia, Rabu (30/10) mesin pencari ini diharapkan akan memberikan ringkasan otomatis dari berita-berita terbaru melalui chatbot Meta AI yang terintegrasi di platform Meta.
Perusahaan milik Mark Zuckerberg itu juga sudah menandatangani kontrak kerja sama jangka panjang dengan Reuters pada pekan lalu. Salah satu poin perjanjiannya adalah mengizinkan chatbot mereka menggunakan artikel dari Reuters dalam jawaban yang diberikan.
Beberapa bulan lalu, Meta terlihat mulai menjelajahi internet dengan web crawler miliknya. Melansir The Verge, tim Meta telah bekerja selama delapan bulan untuk membangun basis data informasi sendiri bagi chatbot ini.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Meta juga sedang mengembangkan data lokasi yang berpotensi menjadi pesaing Google Maps.
Dalam beberapa waktu terakhir, persaingan industri mesin pencarian kian memanas. Google yang selama ini menguasai pasar mesin pencarian pun dianggap bakal kelimpungan menghadapi gelombang serangan tersebut.
Selain Meta, Microsoft juga sudah meluncurkan mesin pencarian yang lebih canggih dengan tenaga kecerdasan artifisial, pencarian generatif Bing (Bing generative search).