WahanaNews.co | Pertahanan udara jarak jauh dan sistem rudal anti-balistik S-500 Prometey (Prometheus) dikembangkan Rusia di tahun 2002 ini.
Sistem S-500 dikembangkan oleh perusahaan Almaz-Antey yang dikenal sebagai Triumfator-M dan pertama kali ditampilkan pada tahun 2021.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
Sistem S-500 pertama dikerahkan di sekitar Moskow, untuk melindungi Ibu Kota Rusia dan daerah sekitarnya dari serangan rudal balistik.
Pada tahun 2022 diumumkan bahwa produksi massal sistem S-500 dimulai, dan Rusia berencana untuk menurunkan sepuluh Batalion Rudal S-500 dalam beberapa tahun ke depan.
Dikutip dari laman military-today, Senin (25/7/2022), S-500 bukanlah upgrade dari S-400, melainkan desain baru. S-500 menggunakan banyak teknologi baru dan lebih unggul dari S-400 dan dirancang untuk mencegat rudal balistik.
Baca Juga:
Rudal Balistik Houthi Gempur Tel Aviv, Bantu Hizbullah Perangi Israel
Beberapa sumber mengklaim bahwa sistem S-500 mampu melacak 5-20 target balistik dan mencegat hingga 5-10 target balistik secara bersamaan. Bahkan S-500 mampu mengalahkan rudal balistik yang melaju dengan kecepatan 5-7 kilometer per detik.
Rudal S-500 memiliki jangkauan 500-600 km dan mencapai target di ketinggian 40 km. Telah dilaporkan bahwa sistem pertahanan udara ini juga dapat menargetkan satelit orbit rendah.
Rudal S-500 hanya akan digunakan untuk melawan target yang paling penting, seperti rudal balistik antarbenua, AWACS, dan pesawat pengacau.