Di sisi lain, BMKG memantau sirkulasi siklonik di sekitar Laut Natuna Utara dan Samudra Hindia sebelah barat Lampung yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan angin, sehingga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah yang dilewati pertemuan atau perlambatan angin tersebut.
Secara global dan regional, nilai Southern Oscillation Indeks (SOI), indeks 3.4, dan Madden Julian Oscillation (MJO) yang berada di fase 8 (Western Hemisphere dan Africa) tidak berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia. Sementara, nilai IOD negatif menunjukkan potensi pola konvektif signifikan di wilayah Indonesia bagian barat.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Sementara itu, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial diperkirakan akan aktif di Sumatera, Kalimantan, Jawa bagian barat, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan. Kemudian, Gelombang Kelvin diprediksi akan aktif di Jawa, Bali, NTT, NTB, Sulawesi bagian selatan, dan Papua bagian Selatan dalam beberapa hari ke depan.
BMKG juga melaporkan sirkulasi siklonik terpantau di Laut Andaman, di Samudra Hindia barat Lampung, di Laut Natuna Utara, dan di Samudra Pasifik utara Papua, di samudera Pasifik timur laut Papua Nugini yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Perairan barat Bengkulu hingga Sumatra Barat, Laut Andaman, dan Laut Cina Selatan.
Kemudian, daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lainnya memanjang dari pesisir barat Sumatera Barat hingga Aceh, di Kalimantan Barat bagian utara hingga Sabah, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Barat, Papua Barat, Papua Pegunungan hingga Papua Tengah dan Papua.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Sedangkan, daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Laut Andaman, Samudra Hindia barat Bengkulu, Laut Cina Selatan, dan Laut Jawa.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi/konfluensi tersebut," jelas BMKG.
Sementara itu, labilitas Lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan.