WahanaNews.co | Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran(Unpad), Prof Dr Cece Sobarna MHum,
mengatakan, sarana pendidikan memiliki peran penting dalam upaya pencegahan
punahnya bahasa daerah.
Sarana pendidikan pun diharapkan mampu
meningkatkan minat generasi muda untuk menggunakan bahasa daerah.
Baca Juga:
Kemendikbudristek Gandeng Kemendagri Revitalisasi Bahasa Daerah yang Hampir Punah
"Pintu terakhir dari kepunahan
bahasa adalah sarana pendidikan, dalam hal ini sekolah dan perguruan
tinggi," ujar Cece, mengutip siaran pers Unpad, Senin (19/7/2021).
Cece menjelaskan, ada sejumlah faktor
yang mengakibatkan punahnya suatu bahasa daerah.
Salah satunya, adalah persaingan
bahasa daerah dengan bahasa nasional dan bahasa asing.
Baca Juga:
5 dari 62 Bahasa Daerah di Maluku Punah, Kok Bisa?
Selain itu, kata dia, ada juga anggapan
keliru bahwa penggunaan bahasa daerah merupakan simbol keterbelakangan,
kemiskinan, dan tidak gaul, terutama di kalangan muda.
"Ini tentu mengkhawatirkan
andaikata sikap negatif ini terus terbangun sehingga akhirnya bahasa daerah
lama-lama ditinggalkan oleh penuturnya," ungkap Cece.
Faktor lain, anggapan bahwa dwibahasa
dapat menghalangi proses pendidikan anak.