Bumi ketika fenomena cuaca tersebut mengganggu penggunaan teknologi tinggi, di mana kehidupan manusia modern sangat bergantung pada teknologi tersebut.
"Dampak bagi kehidupan di Bumi adalah ketika ketergantungan manusia pada teknologi sudah sangat besar," tutur Emanuel.
Baca Juga:
Besok Planet Mars 'Senggol' Bulan, Cek Jadwal dan Syarat Penampilannya!
"Contohnya, ketika ada badai Matahari yang sangat kuat, bisa menyebabkan gangguan pada sinyal GPS, maka akan sangat mengganggu kegiatan kita yang selama ini memanfaatkan informasi GPS tersebut," imbuhnya.
Dilansir dari Space Weather Prediction Center, cuaca antariksa dapat terjadi di mana saja mulai permukaan Matahari hingga permukaan Bumi.
Berbagai jenis cuaca antariksa dapat mempengaruhi teknologi yang berbeda di Bumi. Solar flare dapat menghasilkan sinar-x kuat yang menurunkan atau memblokir gelombang radio frekuensi tinggi yang digunakan untuk komunikasi radio. Hal ini pernah terjadi dan dikenal sebagai peristiwa Radio Blackout Storms.
Baca Juga:
Roket Raksasa SLS Berhasil Meluncur ke Angkasa
Partikel Energi Matahari (proton energik) dapat menembus elektronik satelit dan menyebabkan kegagalan listrik. Partikel energik ini juga memblokir komunikasi radio di lintang tinggi selama Badai Radiasi Matahari.
Coronal Mass Ejections (CMEs) dapat menyebabkan badai geomagnetik di Bumi dan menyebabkan arus ekstra di dalam tanah yang dapat mengganggu operasi jaringan listrik.
Badai geomagnetik dapat mengubah sinyal dari sistem navigasi radio (GPS dan GNSS) yang menyebabkan penurunan akurasi. Badai geomagnetik juga menghasilkan aurora. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.